Serat dan Kaitannya dengan Pencegahan Penyakit

Kamis, 14 Maret 2019 – 22:59 WIB
Manfaat serat bisa membantu menurunkan berat badan. Ilustrasi. Foto IST

jpnn.com - Serat memiliki reputasi sebagai bagian penting dari diet sehat. The American Heart Association Eating Plan merekomendasikan agar Anda mengonsumsi antara 25 dan 30 gram serat sehari dari makanan, bukan suplemen. Namun, menurut University of California, kebanyakan orang Amerika mengonsumsi hanya setengahnya saja.

Meskipun aman memasukkan lebih banyak serat ke dalam makanan, sebuah tinjauan penelitian menunjukkan bahwa ada jumlah yang ideal untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari serat.

BACA JUGA: Dusdusan Kenalkan Makanan Berserat Bantu Kesehatan Pencernaan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganalisis penelitian selama 40 tahun untuk membantu mengembangkan pedoman diet baru untuk serat. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet ini juga mengamati jenis karbohidrat yang mencegah kenaikan berat badan dan melindungi terhadap penyakit kronis.

Baca juga: Makan Sayur Bisa Menjaga Kesehatan Mental?

BACA JUGA: Turunkan Risiko Kanker Usus Dengan Cara Mudah ini

Para peneliti mengamati 185 studi dan 58 uji klinis yang dilakukan selama 40 tahun. Mereka menemukan mengonsumsi 25 hingga 29 gram serat sangat ideal untuk mendapatkan manfaat kesehatan.

Penelitian WHO menemukan bahwa orang yang mengonsumsi paling banyak serat adalah 15 persen hingga 30 persen lebih kecil kemungkinannya meninggal sebelum waktunya dari penyebab apa pun dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit serat. Demikian pula, mereka yang makan makanan kaya serat adalah 16-24 persen lebih sedikit kemungkinan terserang penyakit jantung koroner, stroke, diabetes tipe 2, dan kanker usus besar.

BACA JUGA: Haruskah Buang Air Besar Setiap Hari?

Baca juga: Benarkah Makanan Berserat Bisa Mencegah Penurunan Fungsi Otak?

"Penelitian ini mendukung dan memperkuat apa yang telah diketahui tentang serat sejak lama sehubungan dengan sifat kesehatannya," kata Nesochi Okeke-Igbokwe, MD, seorang dokter dan ahli kesehatan, seperti dilansir laman MSN, Rabu (13/3).

Penting untuk mengetahui bahwa ada dua jenis serat utama, yakni serat larut dan tidak larut, dan keduanya penting untuk kesehatan Anda.

Serat larut dalam makanan seperti oat bran, barley, kacang-kacangan, biji-bijian, lentil, beberapa buah-buahan dan sayuran bisa membantu memperlambat pencernaan. Sedangkan, serat tidak larut dalam makanan seperti dedak gandum, sayuran, dan biji-bijian bisa membantu makanan melewati sistem Anda lebih cepat.

Semakin banyak pemrosesan makanan yang dimiliki, maka akan semakin sedikit serat yang dikandungnya, menurut Akademi Nutrisi dan Diet. Sebagai contoh, apel dengan kulitnya mengandung empat setengah gram serat, tetapi setengah cangkir saus apel hanya mengandung satu setengah gram.

Beberapa makanan yang secara alami tinggi serat adalah pir dengan kulitnya, raspberry segar, alpukat, almond, dan kacang hitam. Untungnya, Anda juga bisa menemukan serat dalam berbagai kombinasi makanan lainnya.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Makanan Berserat Bisa Mencegah Penurunan Fungsi Otak?


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler