jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak 77 makam yang berada di Benjina, Maluku, hingga kini masih misterius. Sebab bentuk fisik makam tersebut tidak seperti layaknya makam pada umumnya. Makam yang aktif sejak tahun 2009 itu berjejer tanpa dipasang batu nisan dan hanya diberi beberapa keterangan.
Bahkan hingga kini belum diketahui apakah 77 makam tersebut benar disinggahi 77 mayat manusia atau lebih. Ketua Tim Satgas Anti Ilegal Fishing Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Mas Achmad Sentosa menambahkan pihaknya belum bisa memastikan apakah data nama yang ada di papan valid dengan orang yang meninggal.
BACA JUGA: Pemerintah Bentuk Tim Khusus Usut Perbudakan Benjina
"Ya kami tidak tahu apakah satu makam itu isinya satu orang atau lebih, atau satu lobang ramai-ramai. Kami juga tidak tahu apa nama yang tertera di situ sesuai dengan orang yang meninggal di makam itu," ujar Achmad saat menggelar jumpa pers di KKP, Jakarta, Selasa (7/4).
Tim Satgas KKP juga belum dapat memastikan apakah praktik perbudakan di Benjina memakan korban sampai menghilangkan nyawa anak buah kapal (ABK) hingga puluhan orang.
BACA JUGA: Kuasa Hukum SDA Makin Yakin Menang dari KPK
Sementara, Anggota Tim Satgas KKP, Harimuddin menyebut, data yang didapat dari Polda di Maluku bermacam-macam mengenai penyebab meninggalnya ABK.
"Data dari Polda Maluku, Ambon yang kami dapat, memang beragam penyebab ABK meninggal. Ada yang karena berkelahi, jatuh di laut. Bahkan ada juga yang tidak diketahui penyebab meninggalnya, tahu-tahu meninggal saja," sebut Hari.
BACA JUGA: Pemilik Arrahmah.com Rela Situsnya Ditutup, Asal...
Untuk mendalami hal tersebut, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian dan ahli forensik. Mengingat kementerian yang dipimpin oleh Susi Pudjiastuti ini tidak punya kewenangan lebih untuk melakukan hal tersebut. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Marwan Minta Bantuan Banyak Pihak untuk Bangun Desa
Redaktur : Tim Redaksi