jpnn.com - JAKARTA - Pemilik situs Arrahmah.com, Muhammad Jibriel mengakui, situs yang dikelolanya menyiarkan semangat jihad. Namun, bukan berarti dia bermaksud mempromosikan radikalisme atau mengajak orang bergabung dengan organisasi teroris.
"Di kami jihad itu memang ada, tapi semua sesuai dengan isi Al-Quran dan hadist, jadi salahnya di mana? Kami anti ISIS. Kami tidak mengarahkan orang kepada kezaliman," kata Jibriel kepada wartawan di kantor Kemenkominfo, Selasa (7/4).
BACA JUGA: Menteri Marwan Minta Bantuan Banyak Pihak untuk Bangun Desa
Djibriel mengatakan, Arrahmah adalah media massa yang mengulas segala sesuatu terkait agama Islam. Meski, diakuinya sebagian besar berita yang dimuat terkait perjuangan fisik umat muslim dunia.
Dia menyangkan langkah pemerintah secara sepihak memblokir situs-situs yang dianggap radikal. Apalagi sampai sekarang pemerintah tidak bisa menjelaskan dasar pemblokiran tersebut.
BACA JUGA: Banyak Pungli, KKP Salahkan Masyarakat
"Kriteria radikal itu kan bisa dihitung. Kalau emang kami salah dan suruh tutup, yaudah kita buang. Asal ada argumentasi yang jelas," tegasnya.
Meski begitu, dia mengapresiasi langkah pihak Kemenkominfo mengundang pengelola sepuluh situs yang diblokir. Dia berharap, pertemuan itu bisa menjadi langkah awal bagi pemerintah untuk memperbaiki kesalahannya.
BACA JUGA: PMII Desak Jokowi Lengser, Ini Tanggapan Ahok
"Pertemuan tadi memediasi media Islam untuk lebih jauhnya ke arah normalisasi situs. Tadi sudah ada sebuah titik temu," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Elok Tembak Mati Napi Saat KAA
Redaktur : Tim Redaksi