DOHA – Serena Williams menitikkan air mata begitu menang atas Petra Kvitova 3-6, 6-3, 7-5 pada perempat final Qatar Terbuka, kemarin dini hari WIB. Kemenangan itu memang bersejarah, mengantarkan dia kembali menjadi ratu tenis dunia.
Adik dari Venus Williams itu kini bertengger pada posisi teratas petenis putri dunia WTA. Dia menggeser petenis Belarusia Victoria Azarenka. Status yang menjadikannya petenis putri nomor satu tertua.
”Saya sangat sensitif sekarang, saya selalu menangis. Saya telah melewati banyak hal dan tidak pernah terbayang bisa kembali ke level ini lagi,” kata Serena, seperti dikutip AFP.
Karir Serena sempat dipikir akan habis ketika melawati cedera beruntun sejak 2010. Ternyata dia bisa comeback dengan menjuarai AS Terbuka 2012 dan emas Olimpiade 2012. Dia juga meraih emas di nomor ganda pada Olimpiade 2012 bersama kakaknya.
Pada usianya yang sudah 31 tahun, empat bulan, dan 24 hari, dia akan menjadi petenis tertua yang menjadi nomor satu dunia. Capaiannya itu melampaui prestasi petenis putri Amerika lainnya Chris Evert yang menjadi nomor satu pada usia 30 tahun, 11 bulan, dan tiga hari, pada 1985.
Dia juga lebih tua dari petenis putri legendaris Martina Navratilova ketika menjadi nomor satu pada Agustus 1987. Ketika itu, Navratilova berusia 30 tahun, sembilan bulan, dan 29 hari.
Saat masih belia, Serena sudah pernah merasakan nomor satu dunia, yakni pada 2002 ketika masih berusia 21 tahun. Dia kembali merasakannya pada 2009. Tetapi beberapa saat setelah menjuarai grand slam Wimbledon pada 2010, dia harus dua kali menjalani operasi di kaki kanannya akibat terkena pecahan gelas.
Berikutnya, langkah Serena di Qatar Terbuka akan dihadang petenis Rusia Maria Sharapova. Bila mampu melaju ke partai puncak, maka dia berpotensi bertarung dengan pemenang antara Azarenka melawan petenis Polandia Agnieszka Radwaà âska. (ham/ang)
Adik dari Venus Williams itu kini bertengger pada posisi teratas petenis putri dunia WTA. Dia menggeser petenis Belarusia Victoria Azarenka. Status yang menjadikannya petenis putri nomor satu tertua.
”Saya sangat sensitif sekarang, saya selalu menangis. Saya telah melewati banyak hal dan tidak pernah terbayang bisa kembali ke level ini lagi,” kata Serena, seperti dikutip AFP.
Karir Serena sempat dipikir akan habis ketika melawati cedera beruntun sejak 2010. Ternyata dia bisa comeback dengan menjuarai AS Terbuka 2012 dan emas Olimpiade 2012. Dia juga meraih emas di nomor ganda pada Olimpiade 2012 bersama kakaknya.
Pada usianya yang sudah 31 tahun, empat bulan, dan 24 hari, dia akan menjadi petenis tertua yang menjadi nomor satu dunia. Capaiannya itu melampaui prestasi petenis putri Amerika lainnya Chris Evert yang menjadi nomor satu pada usia 30 tahun, 11 bulan, dan tiga hari, pada 1985.
Dia juga lebih tua dari petenis putri legendaris Martina Navratilova ketika menjadi nomor satu pada Agustus 1987. Ketika itu, Navratilova berusia 30 tahun, sembilan bulan, dan 29 hari.
Saat masih belia, Serena sudah pernah merasakan nomor satu dunia, yakni pada 2002 ketika masih berusia 21 tahun. Dia kembali merasakannya pada 2009. Tetapi beberapa saat setelah menjuarai grand slam Wimbledon pada 2010, dia harus dua kali menjalani operasi di kaki kanannya akibat terkena pecahan gelas.
Berikutnya, langkah Serena di Qatar Terbuka akan dihadang petenis Rusia Maria Sharapova. Bila mampu melaju ke partai puncak, maka dia berpotensi bertarung dengan pemenang antara Azarenka melawan petenis Polandia Agnieszka Radwaà âska. (ham/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Juventus Tumbang di Kandang Roma
Redaktur : Tim Redaksi