jpnn.com, SIANTAR - Seorang mahasiswa salah satu kampus swasta di Medan, Sumut, ditangkap Polres Siantar karena diduga menyodomi tujuh bocah.
Pemuda berinisial ASL, 22, itu langsung dijemput polisi di rumahnya di Jalan Rajamin Purba, Kecamatan Siantar Sitalasari, Selasa (18/7).
BACA JUGA: Pasutri Ngaku Dukun, Kelabui Delapan Gadis, Semua Dicabuli
Kepala Unit PPA Sat Reskrim Polres Siantar Aiptu Malon Siagian mengatakan, sejauh ini sudah ada tujuh bocah yang tak lain merupakan anggota Pramuka di salah satu SMP Negeri di Kota Siantar yang mengaku menjadi korban.
“Sementara korbannya tujuh orang, laki-laki semua dan siswa di SMP itu. Tapi, aku yakin masih banyak lagi korbannya ini,” katanya.
BACA JUGA: Tega Banget Sama Anak Tiri, Terancam Dikebiri
Terungkapnya kasus ini, kata Malon, karena adanya salah satu korban yang melapor pada Senin (17/7) kemarin.
Perbuatan tersebut dilakukan mahasiswa semester VIII di salah universitas swasta di Medan dengan modus mengajak korban ke rumahnya dengan alasan mengambil barang.
BACA JUGA: Bongkar Gundukan Tanah, Ternyata Temukan Anak Sendiri, Histeris...
Sampai di rumah, pelaku kemudian mencabuli korban dengan cara yang berbeda-beda. Perbuatan itu sudah dilakukan sejak awal tahun 2017.
“Pengakuannya, dia sudah melatih Pramuka sejak 2 tahun yang lalu,” ujarnya.
Atas perbuatan itu, ketujuh korban sudah membuat laporan pengaduan (LP). “Yang divisum masih 2 orang (korban), tapi semua buat LP,” jelasnya.
Pantauan METRO SIANTAR (Jawa Pos Group), hingga Selasa (18/7) sore, ASL dan para korban masih terlihat menjalani pemeriksaan lebih lanjut di ruang unit PPA Polres Siantar.
Sementara itu, EAL dan T, orang tua ASL, mengaku terkejut dengan perbuatan anak sulung dari lima bersaudara itu.
“Aduh, jantungan aku. Terkejut aku. Kenapa rupanya dia? Ngomong sama bapaknya saja ya,” ujar T sembari mengelus dadanya.
Masih di lokasi yang sama, EAL juga terkejut atas kabar tersebut. “Nggak tahu kami itu. Kapan dia ditangkap? Tadi pagi katanya dijemput Pembina Pramukanya dia,” ucapnya.
EAL tak menyangka anaknya bisa berbuat seperti itu. Saat ditanya apakah ASL memiliki pacar, EAL mengaku tidak mengetahuinya.
“Kalau soal itu aku nggak tahu. Kami lihat lah dulu dia ke Polres,” tambahnya.
Sementara itu, salah seorang tetangga ASL, menuturkan bahwa ASL merupakan sosok yang baik. Namun, pria ini membenarkan bahwa ASL sering membawa anak-anak Pramuka ke rumahnya.
“Anak-anak Pramuka memang sering ke rumahnya, sore-sore. Ada anak laki-laki, ada juga perempuan. Kalau soal pacarnya ada atau nggak, aku nggak tahu,” imbuhnya.
Terpisah, Abdul, rekan ASL di Pramuka, pun mengenal ASL sebagai sosok yang baik. “Dia baik. Kami sesama alumni,” ujarnya saat ditemui di halaman SMP tempat ASL melatih Pramuka.
Tetapi, ketika mengetahui kabar penangkapan dan perbuatan ASL, Abdul dan anggota Pramuka lainnya yang ada di lokasi itu, sontak terkejut. “Kemarin kami baru jumpa, tapi kami nggak tahu soal itu. Kapan dia ditangkap? Jadi dimana dia sekarang?” katanya.
Saat ditanya apakah ada anak-anak Pramuka yang melapor terkait perbuatan ASL, Abdul membantah. “Tidak ada yang pernah cerita soal itu. Kami latihan Pramuka tiap Sabtu sore dan selalu biasa-biasa sajanya dia,” paparnya.
Begitu pula terkait sikap ASL yang kerap membawa anak Pramuka ke rumahnya, Abdul tidak mengetahuinya. (fes/esa)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud Muhadjir: Pramuka Bangun Rasa Kebinekaan Sejak Dini
Redaktur & Reporter : Budi