Sering Minum Alkohol? Dokter Astrid Ingatkan Hal Penting ini

Minggu, 15 Agustus 2021 – 04:14 WIB
Minum Alkohol. ILUSTRASI. Foto: Laman Lifescript

jpnn.com - Minum alkohol menjadi kebiasaan bagi sebagian orang, misalnya untuk menghangatkan badan atau saat berpesta.

Namun, tak bisa dipungkiri minum alkohol berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan. 

BACA JUGA: Benarkah Kunyit Bermanfaat Bagi Penderita Diabetes?

Sebuah studi menyebutkan alkohol sebagai penyebab kanker. Bagaimana bahaya alkohol dalam memicu kanker?

Studi Teliti Efek Samping Alkohol Picu Kanker

Penelitian dalam jurnal The Lancet Oncology mengatakan ada banyak jenis kanker yang berkaitan dengan minuman beralkohol.

BACA JUGA: Benarkah Efek Samping COVID-19 Membuat Daya Ingat dan Kecerdasan Menurun?

Para peneliti menyebutkan, sekitar 741.300 dari kasus kanker di seluruh dunia dikaitkan dengan konsumsi alkohol.

Pria menyumbang sekitar 77 persen dan perempuan sekitar 23 persen kasus. 

BACA JUGA: Fasilitas Olahraga Standar Internasional Bakal Segera Hadir di PIK 2 Jakarta

Dalam studi ini, peneliti juga menemukan kasus kanker yang berkaitan dengan alkohol tertinggi terjadi di Asia Timur, serta Eropa Tengah dan Timur.

Sedangkan, wilayah dengan kejadian kanker terkait alkohol yang paling rendah di Afrika dan Asia Barat.

Diketahui, kasus kanker pada wanita yang berhubungan dengan alkohol paling sering ditemukan di Australia, Selandia Baru, dan Eropa Barat. 

Menurut Cancer Council Victoria, Australia, konsumsi alkohol menyebabkan hampir 3.500 orang terkena kanker (sekitar 3 persen baru didiagnosis kanker).

Lalu, lebih dari 2.000 orang meninggal karena kanker di Australia setiap tahun. 

Dokter Astrid Wulan Kusumoastuti membenarkan alkohol memang bisa menjadi salah satu pemicu terbesar penyakit kanker.

“Betul jika alkohol bisa meningkatkan risiko kanker. Jenis kanker yang risikonya naik dengan konsumsi alkohol di antaranya kanker mulut, kanker kolon, kanker hati, dan kanker payudara,” jelasnya.

Bagaimana Alkohol Menyebabkan Kanker?

Alkohol dikenal juga sebagai bahan yang bersifat karsinogen. Ini artinya, alkohol memang bisa meningkatkan risiko kanker pada tubuh. 

Karsinogen sendiri merupakan zat yang bisa menyebabkan pertumbuhan sel kanker. Zat ini banyak ditemui dan tubuh sering terpapar tanpa disadari.

Ada bukti kuat bahwa minum alkohol meningkatkan risiko kanker payudara, hati, mulut, tenggorokan (faring dan laring), kerongkongan, dan usus.

Minum alkohol dengan intensitas berat juga dapat meningkatkan risiko kanker perut. 

Faktor-faktor lain seperti merokok, berat badan berlebih, kebersihan mulut yang buruk, dan pola makan tak sehat juga dapat meningkatkan risiko kanker.

Risiko kanker akibat faktor tersebut bisa diperparah dengan konsumsi minuman keras. 

Misalnya, risiko kanker dari minum alkohol secara signifikan lebih besar pada orang yang merokok.

Alkohol bisa meningkatkan risiko kanker karena kandungan etanol. Etanol di dalam alkohol ini mudah merusak sel dengan mengikat DNA dan menyebabkan sel bereplikasi secara tidak benar. 

Etanol nantinya juga akan memengaruhi kadar hormon yang dapat mengubah cara sel tumbuh dan membelah diri.

Lalu, kandungan ini bisa menyebabkan kerusakan jaringan secara langsung dan meningkatkan penyerapan karsinogen lainnya. 

Selain etanol, ada juga kandungan asetaldehida yang dapat menyebabkan kerusakan DNA permanen dan memicu kanker. 

Organ hati mengubah sebagian besar etanol di dalam minuman beralkohol menjadi asetaldehida. Sejumlah kecil etanol juga dipecah di mulut dan perut. 

Jika terlalu banyak alkohol yang dikonsumsi, tubuh tidak dapat memproses asetaldehida dengan cukup cepat. Dampak buruknya, asetaldehida bisa menumpuk di dalam tubuh.

BACA JUGA: Kecewa dengan Billy Syahputra, Ketua Waria Indonesia: Kami Dianggap Seperti Sampah

Alkohol juga dapat bertindak sebagai pelarut. Kemampuan ini memudahkan karsinogen lain seperti tembakau untuk diserap ke dalam sel.

Hal ini dapat menyebabkan kanker mulut, tenggorokan, dan kerongkongan. 

Karena itulah, tak heran bila kebiasaan merokok yang dibarengi minum alkohol memang bisa meningkatkan risiko kanker lebih besar.

Bila Anda masih rutin mengonsumsi minuman beralkohol, sebaiknya kurangi asupannya bertahap atau dihentikan. Ganti dengan minuman sehat lainnya yang lebih membawa keuntungan bagi kesehatan.(klikdokter)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler