TEKHNOLOGI sudah menjadi semacam kebutuhan baru. Namun berdasarkan penelitian, mahasiswa yang kecanduan online, sms atau chatting di ponsel mereka dan terus memperbarui status Facebooknya, ternyata memiliki nilai akademis yang rendah.
Peneliti dari Pusat The Miriam Hospital for Behavioural and Preventive Medicine di US, menemukan bahwa mahasiswa wanita menghabiskan hampir setengah hari untuk mengakses media, terutama SMS, musik, internet dan jejaring sosial.
Peneliti menemukan penggunaan media, secara umum, dikaitkan dengan nilai akademik yang buruk. Sebaliknya, membaca koran dan mendengarkan musik mampu meningkatkan nilai akademik mahasiswa.
"Sebagian besar penelitian tentang penggunaan media dan akademisi telah difokuskan pada remaja, daripada mahasiswa,"kata pemimpin penulis, Jennifer L Walsh dari The Miriam Hospital"s Centers for Behavioural and Preventive Medicine, menurut laman The Indian Express, Selasa (23/4).
"Turunnya nilai akademis akibat sering online, karena mahasiswa kurang tidur, jarang menyelesaikan tugas mereka, jarang hadir di kelas dan terlibat penggunaan narkoba,” kata Walsh lebih lanjut. (fny/jpnn)
Peneliti dari Pusat The Miriam Hospital for Behavioural and Preventive Medicine di US, menemukan bahwa mahasiswa wanita menghabiskan hampir setengah hari untuk mengakses media, terutama SMS, musik, internet dan jejaring sosial.
Peneliti menemukan penggunaan media, secara umum, dikaitkan dengan nilai akademik yang buruk. Sebaliknya, membaca koran dan mendengarkan musik mampu meningkatkan nilai akademik mahasiswa.
"Sebagian besar penelitian tentang penggunaan media dan akademisi telah difokuskan pada remaja, daripada mahasiswa,"kata pemimpin penulis, Jennifer L Walsh dari The Miriam Hospital"s Centers for Behavioural and Preventive Medicine, menurut laman The Indian Express, Selasa (23/4).
"Turunnya nilai akademis akibat sering online, karena mahasiswa kurang tidur, jarang menyelesaikan tugas mereka, jarang hadir di kelas dan terlibat penggunaan narkoba,” kata Walsh lebih lanjut. (fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dimarahi, Anak Alergi Jadi Depresi
Redaktur : Tim Redaksi