jpnn.com, JAKARTA - Penggunaan wadah plastik untuk keperluan rumah setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Bahkan lansir World Atlas, Indonesia menjadi negara ke-4 terbanyak di dunia menggunakan botol plastik.
Sayangnya, peningkatan penggunaan wadah plastik tersebut tidak diiringi dengan kesadaran pemakaian wadah plastik yang aman dan tepat.
BACA JUGA: Technoplast Fokus Garap Plasticware Berkarakter
Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia DR Emil Budianto mengingatkan pentingnya kesadaran penggunaan wadah plastik yang aman dan tepat.
"Setiap wadah plastik sebenarnya memiliki kode yang menjelaskan identitas dari wadah plastik tersebut. Sayangnya, masyarakat saat ini belum peka terhadap kode-kode yang tertera seperti yang ada pada kemasan botol mineral," ungkapnya.
Jika berpatokan dari data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), terdapat enam jenis plastik untuk wadah makan meliputi;
1. Polietilen Tereftalat (PET atau PETE), biasa digunakan untuk botol minyak sayur, tempat makan ovenproof. Direkomendasikan hanya sekali pakai.
2. High Density Polyethylene (HDPE), digunakan sebagai botol susu atau jus yang berwarna putih, atau kemasan mentega. Direkomendasikan hanya sekali pakai.
3. Polivinil Klorida (PVC atau V), digunakan untuk botol deterjen atau sampo. Termasuk plastik yang sulit didaur ulang dan berbahaya.
4. Low Density Polyethylene (LDPE), biasa digunakan untuk kantong belanja (kresek), pembungkus makanan segar, dan botol yang dapat ditekan. Plastik jenis ini sulit dihancurkan, tetapi baik untuk tempat makanan.
5. Polipropilen (PP), sebagai pembungkus biskuit, botol minuman atau obat, dan sedotan. Ini jenis plastik terbaik untuk menyimpan makanan dan minuman.
6. Polystyrene (PS), digunakan pada styrofoam, wadah makanan beku atau cepat saji. Sebaiknya hindari jenis plastik ini untuk wadah makanan atau minuman.
Emil melanjutkan, keenam jenis plastik tersebut memiliki fungsinya masing-masing.
Masyarakat sudah seharusnya tahu bahwa setiap jenis plastik memiliki treatment yang berbeda. Ada yang tidak boleh kena panas secara langsung dan ada yang tidak boleh kena suhu dingin.
"Bijak menggunakan wadah plastik bisa dilakukan dengan tiga cara, yaitu memilih material plastik yang tidak berbahaya bagi kesehatan dan ramah lingkungan, desain kemasan plastik yang limbahnya paling sedikit, dan menjadi konsumen yang cerdas,” pungkasnya.
Dengan demikian, memilik produk peralatan rumah tangga berbahan plastik yang tepat dan aman menjadi keniscayaan.
Sadar dengan komitmen edukasi tersebut, Technoplast - perusahaan manufaktur berbasis plasticware asli Indonesia yang memproduksi produk peralatan rumah tangga, selalu menyediakan hanging tag di setiap produknya yang berisi detail penjelasan produk serta jenis plastik dan cara menggunakannya.
"Hal itu dilakukan demi menghindari konsumen dari hal yang tidak menguntungkan," papar Vice Chief Production Officer Technoplast Hartadi Alamsyah. (mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha