Serius Bro, Masker dari Bra Diproduksi Perusahaan Pakaian Dalam Wanita

Kamis, 23 April 2020 – 08:59 WIB
Masker dari bahan bra yang diproduksi Atsumi Fashion untuk mengatasi kekurangan masker di tengah pandemic COVID-19 di Jepang. Foto: ANTARA/Atsumi Fashion

jpnn.com, JAKARTA - Masker berbahan dan berbentuk mangkuk bra benar-benar diproduksi di Jepang.

Hal itu dilakukan untuk mengatasi kelangkaan masker di tengah masih berlanjutnya pandemi virus corona baru, COVID-19.

BACA JUGA: Peringatan dari Pak JK, Penting untuk Diketahui Seluruh Rakyat Indonesia

Perusahaan fesyen yang biasanya membuat pakaian dalam, Atsumi Fashion Co., memproduksi masker dengan menggunakan bagian dari pakaian dalam wanita itu sebagai bahannya.

Perusahaan yang berbasis di Prefektur Toyama itu mulai menggunakan lapisan kain dari bra setelah seorang karyawan menyadari bahan serupa digunakan dalam masker sekali pakai, menurut Japan Times, dikutip Kamis.

BACA JUGA: Sumut Mengkhawatirkan, Ya Allah, Hanya Kepadamu Aku Berlindung

"Kami berharap kami dapat berkontribusi pada masyarakat karena kekurangan masker terus berlanjut," kata Hiroshi Hinata, manajer penjualan perusahaan.

"Bahkan masker ini dapat mencegah virus menyebar ke orang lain melalui batuk atau bersin."

BACA JUGA: Negara Terparah Kedua di Eropa Melewati Puncak Pandemi Corona, Semoga tak Memburuk Lagi, Amin

Karyawan membuat masker setelah jam kerja di pabrik perusahaan di Himi.

Mereka mencoba merancang metode baru setelah kota meminta bisnis lokal untuk membantu menyediakan masker bagi pekerja di Balai Kota, yang hanya memiliki 600 masker tersisa.

Atsumi Fashion berencana untuk membuat 1.000 masker untuk kota dan mendistribusikannya ke lembaga medis dan pendidikan, memprioritaskan mereka yang sangat membutuhkan.

Perusahaan lain juga telah mengalihkan sumber daya ke arah pembuatan masker.

Pada bulan Februari, Sharp Corp mengumumkan akan membuat 1.500 masker sehari pada pertengahan bulan ini.

Sebelumnya, pembuat chip di Prefektur Kanagawa mulai menggunakan fasilitasnya untuk membuat masker.

Tetapi sementara perusahaan di seluruh negeri mengalihkan fasilitas dalam menanggapi kekurangan masker nasional, beberapa pihak justru mengambil keuntungan dari krisis.

Awal bulan ini, seorang anggota Majelis Prefektur Shizuoka meminta maaf karena menjual ribuan masker untuk keuntungan online. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler