Serius, Dinamis dan Profesional

Kamis, 01 April 2010 – 20:49 WIB
Kesuksesan yang diraih Hermes Thamrin dalam membangun jaringan bisnis ponsel tidaklah mudahNamun, usahanya tak sia-sia karena kini dia mendapat julukan raja bisnis ponsel Indonesia

BACA JUGA: Ingin Suasana Berbeda

Bagaimana ceritanya?


Pria kelahiran 30 Januari ini dilahirkan dari orangtua yang berprofesi sebagai pedagang’’Sejak umur 7 tahun, saya sudah bantu orang tua berdagang,’’ tandasnyaLalu pada usia 12 tahun, Hermes telah memiliki usaha pengepresan ampas kelapa untuk makanan ternak
Tentang ide usaha ini, menurutnya, dia peroleh setelah melihat ampas kelapa sisa produksi yang jumlahnya cukup banyak, tetapi dibuang begitu saja’’Ketika itu di benak muncil ide, bagaimana kalau ampas yang dibuang itu dijadikan pakan ternak,’’ imbuhnyaTernyata idenya membuahkan hasilPakan ternak buatan Hermes disukai banyak orangTetapi, usaha yang mulai tumbuh terpaksa ditinggalkan, karena harus sekolah ke Medan.

Duduk di bangku kuliah tidak membuatnya betahDia meninggalkan kuliah dan memilih untuk bekerjaMenjadi sales pada perusahaan kosmetik merek Max Factor menjadi pilihanHanya dua tahun akhirnya dia memutuskan untuk keluarSetelah itu dia bergabung dengan Welcome Foundation Ltd, sebuah perusahaan farmasi multinasional dari InggrisDi tempat barunya, kurang dari tiga bulan, pria ramah ini diangkat menjadi penyedia produk Welcome se-SumateraPada perusahaan tersebut, Hermes memelopori model pemasaran Hazeline Snow dengan sales promotion girl (SPG), tanpa sepengetahuan pimpinannya di Jakarta.

Ketika cara pemasaran ini diketahui pimpinannya di Jakarta, bukan teguran yang didapat melainkan dia ditarik ke Jakarta, menjadi Kepala Divisi Pemasaran Welcome selama 10 tahun, dengan jabatan terakhir sebagai Manajer PemasaranHermes menyadari, di perusahaan ini karirnya sudah mentokMaka, pada 1982, pria yang punya hobi renang dan baca buku ini, keluar dari Welcome, lalu bersama rekan-rekannya mendirikan PT Progisa Utama, sebuah perusahaan distribusi pembalut wanita merek CillcottSatu tahun kemudian, yakni 1983, ia mendirikan lagi PT Sindo Prima Diwisesa, distributor cat Sygma Paint untuk keperluan industri.

Hermes mendirikan PT Komiku Mediatama pada 1991, perusahaan pemegang master licence dan merchandise aneka film kartunPada 1995, Hermes mulai melirik bisnis ponselLewat PT Dwidaya Adisakti, Hermes menjadi distributor ponsel EricssonPada April 1997, mendirikan PT Cipta Multi Usaha Perkasa, dia menggandeng operator GSM Satelindo untuk mendirikan Satelindo Direct, sebuah jaringan dan layanan, serta distribusi kartu Satelindo

Tujuh bulan kemudian, melalui PT Bimasakti Usindo Persada, Hermes mendirikan Graha Nokia, outlet Nokia Profesional Center (NPC) pertama di AsiaLalu pada 2000, pria sederhana ini mendirikan Global Teleshop CenterDalam berbisnis dia berprinsip harus tekun, serius, dinamis dan profesional’’Selain itu, total untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan,’’ ungkapnya
Karyawan sebagai Ujung Tombak

Bisnis penjualan ponsel dari tahun ke tahun terus meningkatMenghadapi itu, Hermes mengaku tak takut menghadapi persainganyang kian ketat’’Soal saingan, dalam bisnis merupakan hal biasaTetapi, kami tetap optimistis, Global Teleshop akan tetap dikunjungi pembeli, karena konsep yang kami tawarkan berbeda dengan penjual ponsel kebanyakan,’’ ungkapnya

Dia yakin ke depan bisnis ini prospeknya bagusOleh karena itu, sejak tahun 1994 hingga sekarang, di tengah persaingan bisnis ponsel semakin ketat, tekadnya menjadi pengusaha spesialis di bidang selular tetap dipegangnya’’Bisnis bidang selular, telah menjadi komitmen sayaOleh karena itu, meski sekarang banyak perusahaan sejenis beroperasi, saya tidak ragu untuk tetap berfokus menekuni dan mengembangkan bisnis ritel selular,’’ katanya.

Dalam menjalankan bisnis ritel selular, dia optimis tetap menjadi pilihan karena pihaknya memberikan pelayanan yang berbeda yakni selalu berupaya menyesuaikan dengan keinginan konsumen’’Sejak awal mendirikan toko ponsel, saya punya prinsip, karyawan merupakan ujung tombak,’’ tuturnya

Karenanya dia mewajibkan kepada semua karyawan untuk terus belajar dan menambah wawasan’’Untuk itu, kami secara rutin memberikan pelatihan dan membangun perpustakaan secara lengkapHasilnya, kini, semua karyawan baik di GT maupun NPC mampu menjelaskan secara terperinci semua fitur ponsel yang diinginkan konsumen,’’ tandasnya(dew)

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler