Serius, Harga Elpiji 3 Kg Jadi Rp 40 Ribu?

Selasa, 28 November 2017 – 14:01 WIB
Elpiji kemasan tiga kilogram atau yang dikenal dengan sebutan gas melon. Foto: Jawa Pos Radar Semarang

jpnn.com, JAKARTA - Pertamina sedang melaksanakan uji minat pasar untuk Bright Gas ukuran 3 kg.

Namun, program yang dilaksanakan sejak 26 November 2017 itu langsung disusupi kabar hoaks.

BACA JUGA: Pertamina Tambah Pasokan Elpiji Bersubsidi

Katanya, program tersebut hanya mengganti warna tabung elpiji 3 kg yang hijau menjadi pink, kemudian per tabung dijual dengan harga Rp 40 ribu.

Kalau Anda belum pernah mendapatkan hoaks terkait dengan Bright Gas 3 kg itu, coba saja buka Facebook. Lalu, di menu pencarian, ketik

"Cuma ganti cat doang, elpiji 3 kg harganya melambung menjadi Rp 40 ribu". Beberapa status hoaks yang dibuat netizen akan muncul.

Salah satu penyebarnya ialah akun Facebook Permadi Kusno. Minggu malam (26/11) akun itu mengunggah foto tumpukan Bright Gas 3 kg.

Lalu, dia menyelipkan keterangan bahwa program tersebut hanya ganti cat tabung elpiji hijau 3 kg.

"Selamat menikmati....pesan dari Pakde Kowi," tulis akun Permadi Kusno. Unggahan itu disebar ke grup Kedaulatan Rakyat 6 (KR6).

Unggahan Permadi Kusno langsung memancing reaksi banyak netizen.

Ada 597 pengguna Facebook yang membagikan ulang dan 656 akun bereaksi dengan memencet tombol emoticon.

Ada juga 176 komentar yang berisi macam-macam. Kebanyakan termakan isu sehingga akhirnya mencela pemerintah.

Kepada Jawa Pos, External Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita mengklarifikasi bahwa kabar tersebut tidak benar.

Dia menjelaskan, Bright Gas 3 kg hanya digunakan untuk market trial. Pengujian dilakukan secara terbatas mulai 26 November 2017 hingga Maret 2018.

"Sasaran pengujiannya 500 responden di wilayah Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan," ujar Arya.

Segmen Bright Gas memang beda dengan elpiji tabung hijau. Bright Gas diperuntukkan pengguna nonsubsidi, sedangkan tabung gas hijau tetap ada dan bersubsidi untuk rakyat miskin.

Arya menambahkan, selama pelaksanaan market trial Bright Gas 3 kg, responden yang berpartisipasi bisa melakukan pembelian refill, tabung perdana, maupun trade in dari tabung elpiji 3 kg bersubsidi ke tabung Bright Gas 3 kg.

Hal itu bisa dilakukan melalui titik distribusi yang telah ditentukan.

Pertamina memberikan perincian harga untuk Bright Gas 3 kg tersebut.

Untuk pembelian tabung perdana, dikenakan biaya Rp 189 ribu. Untuk isi ulang, biaya yang harus dibayar Rp 39 ribu.

Sedangkan untuk tukar tambah dengan tabung elpiji 3 kg, dikenakan biaya Rp 80 ribu.

"Tetapi, ini harga yang berlaku selama tes pasar saja di wilayah terbatas. Ketentuan harga tetap masih belum diputuskan, menunggu respons dari tes pasar," terang Arya.

Dia menambahkan, Pertamina berinisiatif menguji coba pasar Bright Gas 3 kg lantaran respons terhadap Bright Gas 5,5 kg cukup bagus.

"Teknologi yang digunakan sama dengan Bright Gas 5,5 kg dan lebih bagus daripada elpiji 3 kg yang subsidi," imbuhnya.

Alasan lain, selama ini mayoritas elpiji 3 kg bersubsidi belum tepat sasaran.

Dari 57 juta pengguna tabung elpiji 3 kg, hanya 26 juta yang masuk kategori masyarakat miskin.

Angka itu berdasar data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

Sisanya, 31 juta warga, tidak berhak menggunakan elpiji 3 kg.

"Itu juga yang menjadi penyebab adanya kelangkaan elpiji 3 kg di beberapa wilayah, karena diserap yang tidak berhak," tegas Arya. (gun/vir/eko/c11/fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler