"Saya selalu seriusi hal-hal yang telah saya kemukakan ke publik, apalagi pekerjaan penting seperti Pemilukada atau menjadi kontestan Pemilukada, tentunya saya seriusi dan bekerja secara optimal, dan hasilnya pasti ditentukan yang diatas, yang jelas belum ditulis di tangan masing-masing calon siapa yang telah menjadi walikota, sehingga wajar saja jika masing-masing calon saling mengklaim banyak dukungan," ungkap Nasruan.
Lebih lanjut dibeberkannya sekarang dirinya sementara bekerja memenuhi persyaratan, sebagaimana diketahui untuk maju harus memiliki kendaraan politik atau akses politik ke partai, meskipun dukungan masyarakat kuat.
"Oleh karena itu saat ini kita berusaha berkomunikasi dengan Parpol di Bau-bau, dan belum bisa mengekspose partai mana saja yang sudah deal, yang jelas secara pribadi dan mandiri telah intens komunikasi, baik partai seat maupun non seat. Kita target 4 kursi dan non seat 15 perseh suara, mengingat yang duduk di DPRD Bau-bau sekitar 63 persen partai seat dan 30 persen lebih non seat, sehingga kalau berkoalisi bisa dua calon," bebernya.
Nasruan juga menjelaskan selain telah bersosialisasi melalui baliho, dirinya juga telah berkomunikasi secara intens dengan masyarakat, tepatnya hampir setiap malam sosialisasi sesuai kebutuhan masyarakat, apalagi jarak Buton-Bau-bau tidak terlalu jauh.
"Saya belum terlambat sebagai kandidat Cawali Bau-bau, nanti lihat saja, politik tidak bisa dihitung-hitung coba lihat Jokowi di Pilkada Jakarta datang tiba-tiba tetapi mampu meraih suara masyarakat, tidak berarti yang datang terakhir telat, yang telat ketika sudah mendaftar, apalagi sampai saat ini yang sudah mengumumkan pintu belum ada sehingga semua calon berpeluang," jelasnya.
Mengenai peluang simpati pemilih terhadap dirinya, Nasruan optimis dapat meraih pemilih sebanyak-banyaknya mengingat Kota Bau-bau multi etnis, tidak ada calon incumbent, yang maju banyak dari birokrasi sehingga relatif sama trade recordnya dengan dirinya.
"Khusus wakil, bagusnya kalau sama-sama bawa partai, intinya wakil adalah kesesuaian atau disuka oleh partai yang berkoalisi, klop atau satu visi baik secara kelembagaan maupun emosional dan kekeluargaan, tidak kalah pentingnya mau sama mau," ujarnya sambil berucap tidak terhitung banyaknya tokoh di Bau-bau yang telah dijajaki untuk menjadi wakilnya.
Ditanya mengapa dirinya tidak menempuh jalur independen pasalnya dirinya sangat familiar di kalangan masyarakat Buton dan Kota Bau-bau, jawabnya jalur independen prosesnya lama karena kalau kumpul 15 ribu KTP, sehari belum tentu dapat seribu, kecuali 1 s.d 2 tahun sebelumnya telah melakukannya dengan cara face to face. (kp/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih Jabat Wanbin Demokrat, SBY Jangan Kritik Menteri
Redaktur : Tim Redaksi