jpnn.com - jpnn.com - Serka Junaedy merupakan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tapi, warga Lingkungan Kebon Duren Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Mataram, NTB ini juga nyambi sebagai petani.
Ya, sosoknya dikenal sebagai prajurit TNI, sekaligus petani cabai yang sukses.
BACA JUGA: Februari Menhan ke Australia Bahas Penghinaan Pancasila
Sudirman-Mataram
Meroketnya harga cabai saat ini benar-benar menjadi berkah bagi prajurit ini.
BACA JUGA: Jokowi Minta TNI-Polri Cekatan Sikapi Perubahan
Saat ditemui di kediamannya kemarin, ia masih menggunakan seragam loreng.
Ia mengaku terkadang tidak melepas pakaian TNI-nya saat ke sawah. Tidak hanya di rumah, di halaman rumahnya penuh dengan tanaman cabai.
BACA JUGA: Jokowi Masih Kantongi Nama Calon KASAU
Junaedy sudah dikenal di kalangan pedagang di pasar tradisional Kota Mataram.
Laki-laki kelahiran 21 Maret 1986 ini sukses menjadi petani. Ia mengaku kesuksesannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ia pun berkali-kali jatuh dalam merintis usaha pertanian.
Awal-awal menjadi petani, kesulitan yang dialaminya sama dengan kesulitan petani secara umum yakni sulitnya menembus akses modal.
Selain itu juga ia kena gagal panen, tanamannya diserang hama, serta jatuhnya harga komoditas pertanian.
Ia istiqomah menanam cabai. Menurutnya, cabai adalah salah satu tanaman yang paling sederhana namun membutuhkan keuletan dan kerja keras.
“Butuh keuletan dan kerja keras, meski lahan sempit. Untuk sukses butuh perjuangan,” katanya.
Ia juga pernah menyewa lahan luas di KLU khusus untuk tanam cabai. Sayang cabainya diserang ulat. “Untung rugi itu biasa,” ungkapnya.
Di tengah kesibukannya menjadi anggota TNI di Bamin Bhakti TNI Koramil Gangga (KLU), ia tetap meluangkan waktunya bertani.
Setiap waktu yang luang, ia juga kerap turun ke masyarakat menggerakkan anak-anak muda untuk bertani.
“Saya sampai keliling Lombok, bahkan kalau ada rizki. Saya sama istri sampai sewa tanah untuk tanam cabai, “ akunya.
Ia berharap generasi muda mau mencontoh apa yang dilakukan nya.
“Sebab bertani sebenarnya adalah pekerjaan mulia, persis seperti tradisi leluhur kita sejak jaman dulu,” uggkapnya.
Dengan banyaknya pengalaman, ia serius mempelajari teknik budidaya cabai, sekaligus menghitung waktu penanaman yang tepat. Ini penting agar saat panen harga cabainya tak jatuh. Ketekunannya membuahkan hasil. Produktivitas cabai yang dia tanam tinggi. (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Jokowi Deg-degan Dibawa Tentara Cantik Masuk Danau
Redaktur & Reporter : Soetomo