Sertifikat Vaksin Jokowi Bocor, Roy Suryo Soroti 2 Hal Ini

Jumat, 03 September 2021 – 23:29 WIB
Roy Suryo. Foto: Humas DPR for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kebocoran data pribadi yang kembali menghebohkan rakyat Indonesia. Pasalnya, kebocoran data pribadi tersebut dialamai Presiden Joko Widodo.

Adapun, sertifikat vaksin Covid-19 dan nomor induk kependudukan (NIK) mantan gubernur DKI Jakarta itu viral di dunia maya.

BACA JUGA: Sertifikat Vaksin Jokowi Beredar di Medsos, Dasco: Banyak Keluhan

Merespons hal itu, pakar telematika dan informatika Roy Suryo meminta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk serius menangani masalah tersebut.

Menurut Roy Suryo kebocoran data pribadi yang dialami Jokowi bukan yang pertaka.

BACA JUGA: Respons Dirjen Dukcapil soal Sertifikat Vaksin Presiden Jokowi Viral di Medsos

Sebelumnya, ada 1,3 juta pengguna aplikasi milik Kementerian Keseharan (Kemenkes) RI ini yang terdampak kebocoran data.

Data yang bocor itu meliputi identitas pengguna yang berisi nomor kartu tanda penduduk (KTP), paspor serta data dari hasil tes Covid-19, alamat, nomor telepon dan nomor peserta rumah sakit, nama lengkap, tanggal lahir, pekerjaan, dan foto.

BACA JUGA: Sertifikat Vaksin Jokowi Diduga Bocor, Begini Respons Menkominfo 

"Kalau orang nomor satu saja bocor, bagaimana masyarakat biasa?," kata Roy kepada JPNN.com, Jumat (3/9).

Eks Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu menyarankan agar kedua lembaga tersebut seharusnya hadir dalam memverifikasi pihak-pihak yang dipercaya menjadi pengelenggara sistem elektronik (PSE) termasuk mitra-mitranya.

Sebab, kehadiran dua lembaga itu secara nyata diperlukan karena PSE memegang amanah data-data pribadi milik masyarakat yang seharusnya dilindungi dengan sangat baik.

Roy lantas membeberkan dua faktor yang menyebabkan kebocoran data pribadi.

Pertama, kata dia, faktor teknis yang mengarah pada keamanan data yang tidak layak dan tidak sesuai protokol keamanan yang memadai.

"Kedua, faktor-faktor nonteknis berupa SDM yang memang jadi oknum pembocor data-data tersebut. Bisa jadi karena faktor ekonomi," pungkas Roy Suryo. (cr3/jpnn) 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Adil
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler