jpnn.com, BANDUNG - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar Ngobrol Bareng dengan warganet Bandung, Jawa Barat.
Ngobrol Bareng diikuti sebanyak 20 netizen Bandung atau mereka yang aktif di media sosial (Blog, Twitter, Instagram).
BACA JUGA: Siti Fauziah: Wayang Kulit Efektif untuk Sosialisasi 4 Pilar
Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR Siti Fauziah, SE, MM, mengatakan Ngobrol Bareng ini untuk memperkenalkan MPR dan meminta netizen Bandung menyebarluaskan informasi dan program MPR kepada follower-nya terutama dari kalangan milenial.
“Kolaborasi ini diharapkan membuat generasi muda lebih mempunyai jiwa kebangsaan lebih besar dan memahami ideologi negara Indonesia secara baik,” ujarnya dalam "Warganet Bandung Ngobrol Bareng MPR" di Bandung, Rabu (25/11).
BACA JUGA: MPR Sampaikan Nilai-Nilai Empat Pilar Lewat Seni Calung
Dalam Ngobrol Bareng ini Siti Fauziah didampingi Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antar-Lembaga dan Layanan Informasi Budi Muliawan, SH, MH.
Sebelumnya Siti Fauziah yang akrab disapa Bu Titi, ini bertanya tentang Empat Pilar MPR kepada netizen yang hadir.
BACA JUGA: Pesan dan Kesan Ketua MPR Saat Meresmikan Kafe Ruma Rumi Milik Anak Ahmad Dhani
Namun, para netizen menjawab kurang sempurna dan sedikit kesalahan.
Lantas, Bu Titi mengoreksi kesalahan-kesalahan yang sering terjadi terkait dengan sosialisasi Empat Pilar MPR.
Salah satunya adalah soal penyebutan sosialisasi Empat Pilar MPR.
Menurut Bu Titi, masih banyak yang menyebutkan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan.
Padahal frasa ini sudah diubah menjadi Empat Pilar MPR. Bukan Empat Pilar Kebangsaan.
"Urutan Empat Pilar MPR adalah Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya.
Bu Titi juga berharap netizen Bandung bisa menuliskan tentang nilai-nilai Empat Pilar MPR setiap hari di media sosialnya.
“Kami harapkan netizen Bandung, para Blogger ini bisa menuliskan tentang Empat Pilar MPR dan selanjutnya nanti setiap hari paling tidak menyampaikan tentang kebersamaan," harapnya.
Menurut dia, pesan Empat Pilar MPR yang disampaikan netizen maupun Blogger diharapkan mudah dipahami generasi muda.
"Blogger yang ada di sini pasti banyak followers, sehingga bisa memberikan manfaat dengan menyampaikan Empat Pilar MPR ke follower-nya. Penyampaiannya, bisa bentuk penulisan, atau puisi," tuturnya.
Budi Muliawan menambahkan bahwa saat ini dunia informasi sudah tanpa batas (borderless). Para pelaku dunia informasi di antaranya adalah para netizen.
“Karena sudah tanpa batas geografis, netizen tidak hanya menyampaikan informasi di Indonesia, tetapi juga sampai ke luar,” ungkapnya.
Budi Muliawan yang akrab disapa Wawan, itu juga menyampaikan tentang visi misi MPR sebagai Rumah Kebangsaan, Pengawal Ideologi dan Kedaulatan Rakyat.
Secara singkat Wawan juga memaparkan sosialisasi Empat Pilar MPR, yaitu Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
“Dari hasil survei terakhir yang dilakukan MPR bekerja sama dengan lembaga survei, sosialisasi Empat Pilar MPR baru menyentuh sebanyak 82,6 juta orang dari 260 juta penduduk Indonesia,” ujar alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini.
Untuk itulah, kata Wawan, MPR bekerja sama dengan stakeholder lainnya agar sosialisasi Empat Pilar MPR bisa dilakukan secara massif dan menyentuh banyak kalangan.
“Kami mengharapkan para netizen dan Blogger ini yang sudah memiliki banyak follower untuk ikut memperkenalkan lembaga MPR dan tugas MPR menyosialisasikan nilai-nilai Empat Pilar MPR,” pintanya.
Banyak hal menarik dalam Warganet Bandung Ngobrol Bareng MPR RI ini, misalnya soal bagaimana penerapan Empat Pilar MPR selama masa pandemi Covid-19 ini.
Selain itu, bagaimana sosialisasi Empat Pilar MPR kepada masyarakat di daerah perbatasan, sejauh mana influencer MPR mengedukasi para follower-nya.
Banyak pula masukan-masukan yang diberikan kepada MPR.
Antara lain, memperbaiki tampilan dan konten Instagram MPR, membuat konten untuk channel YouTube yang disesuaikan dengan kalangan milenial, serta perlunya dibentuk wadah bagi netizen sebagai relawan MPR.
“Empat Pilar MPR agar dibuat lebih menarik sehingga enak dibaca, ditonton, dan disebarluaskan, seperti mengedukasi lewat film pendek atau film layar lebar. Masyarakat butuh contoh aplikasi Empat Pilar MPR seperti kisah inspiratif menerapkan nilai-nilai Empat Pilar sehingga lebih mengena kepada masyarakat,” kata Aswi, seorang netizen. (jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Boy