jpnn.com, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian meminta massa yang menggelar aksi unjuk rasa atau demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja untuk menyampaikan aspirasinya dengan damai.
Menurut Donny, aksi anarkistis dengan membakar fasilitas umum justru hanya merugikan masyarakat sendiri.
BACA JUGA: Situasi Panas, Pernyataan Jenderal Gatot Nurmantyo Langsung Mengarah ke Jokowi
"Pemerintah menyesali telah terjadi vandalisme. Karena yang rugi bukan siapa siapa, tetapi rakyat juga. Membakar halte dan sebagainya itu kan dipergunakan oleh rakyat," kata Donny Gahral Adian, Kamis (8/10).
Donny mengingatkan, demonstrasi merupakan ekspresi dalam berdemokrasi.
BACA JUGA: 6 Poin Maklumat KAMI, Ada Kata Brutal, Emak-emak, Merdeka!
Namun, pelaksanannya harus tertib dan sesuai dengan konstitusi. Terlebih dengan situasi pandemi Covid-19 ini.
"Ya silakan demo tertib aman damai, jaga protokol kesehatan. Tetapi kalau seperti ini pemerintah menyesali dan mengimbau ke depannya demo bisa lebih tertib lagi," jelas dia.
BACA JUGA: Situasi Jakarta Mencekam, Presiden Jokowi di Pulang Pisau
Mengenai adanya tindakan represif dari aparat kepolisian, menurut Donny, aparat penegak hukum sudah memiliki prosedur tetap yang jelas.
Karena itu, Donny menyarankan semua pihak untuk menahan diri, jangan sampai demonstrasi mengarah pada vandalisme dan kekerasan. (tan/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga