jpnn.com - BARABAI – Lomba Inovasi Tepat Guna yang digagas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Hulu Sungai Tengah mendapat sambutan hangat dari warga.
Sekitar sebelas kreasi dari bahan yang mudah ditemukan bisa dikembangkan para peserta yang terdiri dari berbagai kalangan. Mulai dari petani, mahasiswa, sampai pelajar dengan jenjang pendidikan yang beragam.
BACA JUGA: Usia Waduk Manggar Bertambah 22 Hari
Salah satu yang paling menonjol adalah penemuan alat pengasapan dari barang bekas yang dikembangkan petani bernama Ahyadi dari Desa Birayang Surapati. Alat pengusir nyamuk itu modalnya cuma Rp 300 ribuan dengan bodi dari kayu bekas.
Alat semprot itu juga menggunakan bahan bekas dari komputer berupa power supply.
BACA JUGA: 10 Pejabat Kabur dengan Gelas Sampel Urine
“Bahan bakarnya justru obat nyamuk dan diolah menjadi briket yang menjadi padat, alat itu sudah lama saya gunakan. Biasanya kami menguji pakai sabut kelapa dan campuran bubur kertas agar mudah mengusir nyamuk,” terang Ahyadi, Kamis (31/3) kemarin.
Sedangkan peserta lain yang mempresentasikan temuannya adalah Ahmad Sayuti dan Iderus dari Desa Banua Jingah berupa modifikasi mesin perontok padi. Mesin buatan ayah dan anak itu memodifikasi bagian dalamnya.
BACA JUGA: 4 Angota Dewan Ditangkap, 1 Dalam Pengejaran
Keunggulannya pada pemisah padi dan batangnya lebih baik dibanding alat perontok biasa yang selama ini digunakan petani pada umumnya. Namun , inovasi itu ongkosnya cukup mahal, alat perontok padi itu harga jualnya sekitar Rp 9,5 juta. (mam/yn/ram/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Enak Dan Murah, ini 3 Tempat Sarapan Serba 10 ribuan di Surabaya
Redaktur : Tim Redaksi