Serunya Ski Lumpur Desa Pepe Sidoarjo

Minggu, 19 Agustus 2018 – 08:44 WIB
Warga asyik bermain ski lumpur di Sidoarjo. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SIDOARJO - Raut pucat dan nafas yang terengah-engah Muhammad Mikdar tidak bisa disembunyikan. Di tengah lintasan dia menyerah. ”Nggak kuat. Berat ternyata. Nggak seperti mengayuh sepeda, tapi kaki harus mengayuh di dalam lumpur yang dalamnya melebihi mata kaki,” katanya.

Mikdar merupakan salah seorang peserta ski lumpur yang diadakan di Desa Pepe, Kecamatan Sedati, kemarin (18/8). Kegiatan itu diadakan dalam rangka memperingati HUT Ke-73 Kemerdekaan RI. "Baru pertama ini ikut," ucap Mikdar. 

Berbeda dengan Mikdar, Bejo, peserta lain, menyatakan tak sulit memainkan ski lumpur. Memang dibutuhkan tenaga kuat untuk mengayuh. Namun, hal tersebut sudah biasa bagi dia. "Sudah lama permainan ini tak dilombakan," ujar pencari kerang itu.

Dengan adanya ski lumpur tersebut, kata Bejo, masyarakat luas jadi tahu kerja usaha pencari kerang. Teknis tak jauh beda. Sama-sama mengayuh kaki di lahan yang berlumpur. Tinggal tempatnya yang beda, yakni di sawah. "Tahun depan harus ada lagi. Banyak generasi muda yang menikmati permainan ini," tuturnya.

Kepala Desa Pepe Nur Hidayat menjelaskan, ide permainan itu berawal dari keinginannya untuk mengangkat mata pencaharian para pekerja tambak, sawah, dan nelayan kerang. "Tercetuslah permainan ski lumpur ini," katanya. "Ternyata sudah 25 tahun ski lumpur tidak dimainkan," lanjutnya. 

Dayat mengatakan, persiapan kegiatan tersebut seminggu yang lalu. Sawah telah direndam air delapan hari. Panjang lintasan sekitar 60 meter. Namun, saat tanding, peserta harus melakukan putar balik untuk menuju finis di awal start. "Untuk segala usia bisa," ujarnya.

Hadiah yang disediakan cukup banyak. Ada lemari es, sepeda, dan kipas angin. Dayat menambahkan, warga yang datang cukup banyak. Dari anak kecil hingga dewasa. Harapannya, tiap tahun selalu diadakan ski lumpur. Tidak hanya di desa, tapi juga untuk khalayak umum. "Kita kenalkan lagi permainan tradisional agar tidak hilang," ucapnya. (oby/c10/ai)

BACA JUGA: 9 Bayi yang Lahir di 17 Agustus Dapat Hadiah dari Pemerintah

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pada 17 Agustus 1966, Bung Karno bercerita…


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler