Sesjen MPR: Pemuda Harus Tetap Berada Pada Jati Diri Bangsa

Jumat, 24 November 2017 – 07:58 WIB
Sesjen MPR RI Ma’ruf Cahyono sebagai narasumber Sosialisasi Empat Pilar MPR kerja sama MPR RI dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI PT) di Auditorium Universitas Negeri Medan. Foto: Humas MPR

jpnn.com, MEDAN - Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang sedang digencarkan MPR RI ke seluruh elemen bangsa Indonesia dengan berbagai metode penyampaian, ternyata banyak menggandeng berbagai komunitas kepemudaan, pelajar dan mahasiswa.

Sekretaris Jenderal MPR RI Ma’ruf Cahyono mengungkapkan bahwa sosialisasi kepada pemuda Indonesia, di antaranya para pelajar dan mahasiswa memiliki arti penting dan sangat strategis serta memiliki urgensi saat ini.

BACA JUGA: Mohammad Toha: Dosen jadi Agen dalam Sosialisasi Empat Pilar

“Ketika kita bicara Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada generasi muda, semua pasti tahu alasannya bahwa generasi muda Indonesia pasti memiliki peranan yang besar terhadap masa depan bangsa Indonesia,” katanya, saat tampil sebagai salah satu narasumber Sosialisasi Empat Pilar MPR kerja sama MPR RI dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI PT) yang digelar di Auditorium Universitas Negeri Medan, Kamis (23/11).

Acara yang dibuka oleh Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang mendapat respons luar biasa dari sekitar 1.000 lebih peserta mahasiswa sekota Medan serta ormas kepemudaan.

BACA JUGA: Faktor-Faktor Transformasi Nilai Pancasila Tak Mudah

Berbicara soal pemuda Indonesia, Ma’ruf Cahyono mengatakan, setidaknya ada dua hal seputar pemuda Indonesia. Pertama, pemuda adalah pewaris bangsa. Yang kedua, pemuda adalah penerus masa depan bangsa.

Sebagai pewaris bangsa, tentu pemuda Indonesia harus menjaga apa-apa yang diwariskan oleh para pendiri bangsa.

BACA JUGA: Melalui Pendidikan Anak Desa Bisa Taklukkan Ibu Kota

Lalu apakah yang diwariskan para pendiri bangsa. Jika terkait nilai-nilai, ada Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Nilai-nilai yag kita miliki tersebut dan sangat baik untuk kita ternyata negara-negara lain ingin mencontohnya. Kita harus bangga akan hal itu,” ujarnya.

Sebagai pewaris, lanjut Ma’ruf Cahyono, pemuda Indonesia harus menjaga serta merawat nilai-nilai tersebut. Jika tidak dijaga dan dirawat, maka dikhawatirkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia akan semakin luntur dan menipis.

Sementara itu bayi-bayi terus lahir, generasi terus berganti, perubahan yang sangat cepat baik di tataran nasional, regional dan global. Masalah internal dan eksternal juga semakin berat.

“Untuk itulah, kegiatan yang kita lakukan tentang Sosialisasi Empat Pilar ini kepada para pemuda Indonesia sebagai kegiatan yang sangat penting bagi pemuda Indonesia agar sebagai pewaris bangsa, tetap berada pada jati diri bangsanya,” ucapnya.

Berbicara faktor kedua seputar pemuda Indonesia yakni penerus bangsa, menurut Ma’ruf Cahyono, sebagai penerus bangsa tentu penuh dengan tantangan yakni, globalisasi. Tantangan pemuda Indonesia juga terkait dengan perkembangan IT yang cukup mempengaruhi eksistensi generasi muda kalau pemuda Indonesia tidak mampu menganggap itu sebagai sesuai yang positif.

Selain dua faktor tersebut, ada satu lagi yakni nasionalisme. Nasionalisme inilah yang harus terus dibangun. Dengan posisi pemuda sebagai agen perubahan, pemuda harus memiliki mental dan kekuatan moral.

“Nah…kekuatan moral itu bisa dibangun jika kita tetap berada pada jati diri kita. Apa jati diri kita? Yakni sebagai bagian dari bangsa yang tetap relijius, humanis, bersatu, demokratis dan bangsa yang selalu senantiasa berorientasi kepada keadilan. Jadi, saya setuju kalau kepeloporan pahlawan dahulu itu harus dicontoh dengan munculnya banyak pahlawan hari ini tapi pahlawan untuk memperjuangkan kesejehteraan bangsa,” tandasnya.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Sampai Beri Empat Pilar pada Orang Lain


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR  

Terpopuler