JAKARTA - Sekretaris Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Sesmenpan & RB), Tasdik Kinanto punya pandangan lain terhadap wacana penggunaan mobil Esemka, mobil ciptaan siswa SMK menjadi mobil dinas untuk pejabat. Menurutnya, pengadaan mobdin bagi pejabat belum tentu efesien sehingga ia menyarankan pejabat lebih baik menyewa kendaraan saja karena lebih hemat.
"Dengan sistem sewa, instansi akan lebih hemat karena tidak perlu ada biaya pemeliharaan dan beli mobil secara berkala," ujar Tasdik di sela-sela seleksi wawancara kepala LAN, Sabtu (7/1).
Dengan sistem pembelian mobdin, lanjutnya, mendorong pejabat untuk melakukan tindakan yang melenceng. Misalnya pejabat A, ketika dilantik tidak ingin menggunakan mobdin eks pejabat lama. Parahnya ada pejabat yang karena gengsi, malah minta kendaraan dengan kualifikasi tinggi.
"Bisa kita lihat sendiri di Jabodetabek ini, banyak kendaraan pelat merah yang kualifikasinya tinggi. Padahal hanya sebagai mobil dinas saja. Malah ada kebanggaan pejabatnya kalau menggunakan kendaraan dinas berkualifikasi tinggi, katanya lebih bergensi," tuturnya.
Terhadap fenomena itulah, Kementerian PAN&RB mendorong seluruh pejabat untuk menerapkan pola hidup sederhana. Salah satunya tidak menggunakan kendaraan dinas mewah. Dengan pola itu diyakini, tindakan korupsi di kalangan pejabat bisa diminimalisir.
"Dari hitung-hitungan ekonomis, lebih menguntungkan pengadaan mobnas hanya sistem sewa saja. Plafonnya juga ditetapkan agar tidak terjadi kolusi antara pejabat dengan pemilik kendaraan," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penembakan Tak Terkait Separatis
Redaktur : Tim Redaksi