Setahun, 180 Koperasi Bubar Jalan

Senin, 24 Maret 2014 – 00:06 WIB

TIDAK semua koperasi bisa bertahan. Dalam setahun belakangan, Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya telah membubarkan sekitar 180 koperasi. Ratusan koperasi itu dibubarkan karena hanya tinggal nama dan ditinggal anggota. Persyaratan sebagai koperasi juga tidak lagi dapat dipenuhi.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya Hadi Mulyono menuturkan, 180 koperasi tersebut dibubarkan karena tidak lagi berjalan seperti koperasi. Ada beberapa alasan yang membuat ratusan koperasi itu dibubarkan. Yakni, koperasi tersebut tidak beranggota dan usaha tidak berjalan. ''Kalau yang pertama ini, jelas langsung koperasinya dibubarkan,'' ujarnya.

Kasus semacam itu biasanya terjadi pada koperasi fungsional. Misalnya, koperasi karyawan PT Remidek. Saat pabriknya gulung tikar, otomatis koperasi karyawannya bernasib sama. ''Ini contohnya,'' kata Hadi saat ditemui di kantornya.

Alasan lain, lahirnya koperasi bukan karena inisiatif anggota. Jadi, pada masa orde baru, ada banyak koperasi yang bermunculan untuk bisa menerima berbagai bantuan pemerintah. Koperasi seperti itu menjadi koperasi tunggangan. ''Hanya dimanfaatkan untuk mendapat sesuatu. Ada koperasi semacam ini di ratusan koperasi yang dibubarkan itu,'' jelasnya.

Yang paling unik adalah koperasi yang ditinggal anggotanya. Tetapi, usahanya masih berjalan. Hadi menjelaskan bahwa ada sejumlah koperasi yang sekarang menjelma menjadi milik perseorangan atau perusahaan. Namun, usahanya justru berjalan cukup lancar. ''Yang seperti ini tentu juga harus dibubarkan karena tidak memenuhi persyaratan koperasi,'' paparnya.

Tata cara untuk membubarkan koperasi tersebut tidak sembarangan. Dinas koperasi lebih dulu melaksanakan kunjungan lapangan. Setelah diketahui ada persyaratan koperasi yang tidak terpenuhi, dinas koperasi lantas mengumumkannya ke media massa. ''Dengan begitu, semua orang bisa mengetahuinya,'' tuturnya.

Hadi mengungkapkan, koperasi saat ini sudah menyentuh kehidupan sehari-hari masyarakat. Upaya masyarakat untuk memperbaiki kesejahteraan bisa dilakukan melalui koperasi. ''Manfaat koperasi tidak perlu disangsikan lagi,'' tegasnya.

Bahkan, saat ini volume usaha koperasi di Surabaya terus merangkak naik. Pada 2013, itu hanya Rp 1,16 triliun, namun tahun ini meningkat sekitar 5,26 persen menjadi 1,22 triliun. ''Koperasi di Surabaya terus hidup dan berkembang,'' ungkapnya.

Peran pemkot yang begitu aktif membantu koperasi akhirnya juga membuahkan hasil. Dia memaparkan bahwa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meraih piagam tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya dari presiden atas perannya mengembangkan koperasi dan UMKM.

Hadi menyatakan, koperasi tidak akan pernah mati jika benar-benar dijalankan dengan serius. Karena itu, mulai sekarang banyak koperasi yang diupayakan berfokus dalam satu bidang tertentu. ''Jadi, koperasi bisa lebih cepat maju,'' tandasnya. (idr/c14/end)

BACA JUGA: Segera Wujudkan Indonesian Maritime Holding

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkeu: Kalau Mau Beli Ferrari Sekarang Saja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler