"Dari data tahun 2012 ini menggambarkan bahwa peredaran narkoba di Kalteng cukup memprihatinkan,” kata Koes Hartono seperti dilansir Kalteng Pos, Senin (26/11).
Disebutkan, Data Direktorat Narkoba Polda Kalteng tercatat tindak pidana Narkoba terbanyak pada golongan pekerja swasta sebanyak 316. Dari kualifikasi umur di atas 30 tahun sebanyak 250 orang dan yang berjenis kelamin laki-laki 298 orang (85 persen) dan 46 orang perempuan.
Tingginya narkoba ini, kata dia, berdampak sangat besar terhadap keselamatan dan kelangsungan hidup masyarakat. Ini karena penyalahgunaan dan peredaran Narkoba memiliki efek merugikan bagi kehidupan sosial, politik, ekonomi dan kesehatan. Buktinya, pelaku tak hanya masyarakat umum, tapi juga sudah merasuki segelintir oknum aparat penegak hukum.
Menyikapi hal itu, imbuh dia, Polda Kalteng sudah melakukan penindakan dan juga bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kalteng. “Kami juga mengharapkan dukungan masyarakat untuk mewujudkan Indonesia bebas narkoba tahun 2015. Insya Allah program yang kita susun dengan BNN ini dapat berjalan dengan maksimal,” tukasnya.
Koes Hartono menyebutkan kasus yang mereka tangani dalam hal peredaran narkoba ini relatif lebih ringan dibanding dengan jajaran Polda lainnya. Karena di wilayah Kalteng kebanyakan yang terlibat, masih sebatas pengguna saja. (kam/ron/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun ini 9 Kasus Wartawan Korban Kekerasan
Redaktur : Tim Redaksi