jpnn.com, JAKARTA - Pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan beberapa poin dari Konsensus Lima Poin, yang telah disepakati dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk mengakhiri krisis di negara itu, akan dijalankan tahun ini.
Dalam pidatonya di televisi pemerintah pada 1 Agustus 2022, Min Aung Hlaing mengatakan tahun ini, karena semua situasi sedang berlangsung, poin-poin yang paling mungkin dari konsensus lima poin ASEAN akan dilaksanakan di bawah kerangka kerja ASEAN.
BACA JUGA: 5 Negara ASEAN Nyatakan Myanmar Lakukan Perbuatan Terkutuk
Myanmar tidak dapat memenuhi konsensus tersebut tahun lalu karena "kurangnya stabilitas", yang sebagian disebabkan oleh pandemi virus corona.
Konsensus Lima Poin itu telah disepakati oleh para pemimpin ASEAN, termasuk perwakilan Myanmar, dalam pertemuan di Jakarta pada April tahun lalu.
BACA JUGA: Abaikan Kecaman Dunia, Myanmar Bakal Terus Mengeksekusi Oposisi
Konsensus tersebut menyerukan “penghentian segera kekerasan” dan semua pihak melakukan “pengendalian sepenuhnya”; dialog konstruktif di antara semua pihak; mediasi pembicaraan oleh utusan khusus ketua ASEAN; ketentuan bantuan kemanusiaan yang dikoordinasikan oleh ASEAN; serta kunjungan ke Myanmar oleh delegasi ASEAN yang dipimpin oleh utusan khusus, untuk bertemu dengan semua pihak yang berkonflik. (ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: Malaysia Mengutuk Aksi Junta Myanmar, Kata-katanya Keras
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif