Setahun Terima 23 Ribu Aduan, LaporGub Jateng Dilengkapi Kecerdasan Buatan

Selasa, 28 Februari 2023 – 13:24 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan puluhan ribu aduan disampaikan melalui layanan berbasis digital bernama aplikasi LaporGub. Foto: Dok pemprov Jateng

jpnn.com, SEMARANG - Inovasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) tentang Government Resource Management System (GRMS) kian mendapat tempat di masyarakat.

GRMS merupakan bangunan sistem aplikasi terintegrasi yang diluncurkan Pemprov Jateng pada Agustus 2016.

BACA JUGA: Ganjar Mutakhirkan Aplikasi LaporGub: Identitas Pelapor Aman, Tidak Akan Terlihat

Data GRMS memperlihatkan sepanjang 2022 terdapat 22.980 aduan masuk ke Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Puluhan ribu aduan itu disampaikan melalui layanan berbasis digital bernama aplikasi LaporGub yang diluncurkan Ganjar pada 2013.

Memang Ganjar membuka berbagai saluran untuk menampung aduan tentang persoalan di provinsinya.

BACA JUGA: Ganjar Genjot Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

"Ada yang lewat website, media sosial, WhatsApp sampai telepon," ujar Ganjar melalui akunnya di Twitter.

Dari 22.980 aduan pada 2022, terapat 14.983 laporan (65,2 persen) yang terselesaikan. Adapun 4.927 aduan (21,4 persen) dalam proses verifikasi, sedangkan 1.895 aduan (8,24 persen) dan 257 aduan (1,11 persen) belum dijawab.

Sisanya, sebanyak 918 aduan atau 3,99 persen masuk dalam kategori tidak layak, spam, dikembalikan, atau bukan wewenang Pemprov Jateng.

Adapun data GRMS untuk periode 1 Januari sampai dengan 23 Februari 2023 memperlihatkan aplikasi LaporGub telah menerima 3.829 aduan.

Dari jumlah tersebut sudah ada 1.980 aduan yang diselesaikan, sedangkan 729 aduan masih dalam verifikasi, sementara 672 aduan dalam progres penanganan.

Menurut Ganjar, pihaknya akan terus mengevaluasi dan memperbarui aplikasi LaporGub demi kian memudahkan masyarakat yang hendak melapor. Gubernur ke-15 Jateng itu menjelaskan versi terbaru, LaporGub V.2.0, telah diluncurkan pada awal 2023.

"Kami memperbaiki terus, sudah beberapa kali versinya diperbaiki," kata Ganjar.

Versi terbaru LaporGub itu menyediakan layanan bagi masyarakat yang hendak melapor tanpa memperlihatkan identitasnya ke publik.

Dengan demikian, identitas dan privasi pelapor tetap terjaga.

Ganjar menjelaskan fitur anonim juga memudahkan pelapor dalam menyampaikan aduannya. Versi terbaru LaporGub V.2.0 juga sudah dilengkapi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

"Jangkauannya lebih gampang, dan di belakang itu sebenarnya ada data yang terkumpul yang dianalisis dengan artificial intelligence. Maka sekarang kalau ada masyarakat melapor, terdata," tutur Ganjar.

Aplikasi LaporGub merupakan salah satu gebrakan awal Ganjar ketika memimpin Provinsi Jateng pada 2013. Pada saat itu, LaporGub masih dalam bentuk situs web.

Seiring perkembangan teknologi informasi, LaporGub menjangkau berbagai platform. Kanal LaporGub pun hadir melalui WhatsApp, SMS, telepon hotline, pesan langsung (DM) di media sosial, dan aplikasi di ponsel pintar.

Oleh karena itu, Ganjar mengajak masyarakat tidak ragu menyampaikan keluhan melalui LaporGub. Eks pimpinan Komisi II DPR itu menegaskan laporan yang masuk akan menjadi rujukan untuk menciptakan kebijakan terbaik.

“Pemerintah akan bisa mendapatkan data yang bagus dan itu bisa dipakai untuk basis pengambilan keputusan dan kebijakan yang jauh lebih baik. Mudah-mudahan masyarakat akan bisa makin menerima dan ini kita jadikan legacy bahwa layanan publik itu bisa kok dikanalisasi dengan sistem yang bagus," ucapnya.(jpnn.com)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler