jpnn.com, SAMARINDA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akui menerima banyak Aspirasi dari masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim). Salah satunya menginginkan agar Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dapat menjadi kepala Otorita IKN.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Sekretaris Dewan Pertimbangan DPP PSI Raja Juli Antoni saat melakukan kunjungan ke Kaltim.
BACA JUGA: Ahok Didorong Jadi Kepala Otorita IKN, PSI Bereaksi, Simak
"Setelah saya 3 hari di sini (Kaltim), saya banyak menangkap aspirasi dari tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang inginkan Ahok menjadi Kepala Otorita IKN," kata Antoni.
Menurut Antoni, masyarakat Kaltim sangat memercayai kepemimpinan Ahok, lantaran pernah berhasil memimpin ibu kota sebagai Gubernur DKI Jakarta.
BACA JUGA: Kembali ke Jalan Ulama, PPP DKI Minta Maaf Pernah Mendukung Ahok
"Dari apa yang saya dengar dan saya lihat langsung, masyarakat Kaltim sangat memercayai Ahok, sebab kinerjanya yang jujur, prudent, eksekutor, mampu mengeksekusi sampai selesai," ujar Antoni.
Meski demikian, dia menyerahkan seluruh keputusan tersebut ke Presiden Joko Widodo. Namun, pihaknya juga akan tetap menyampaikan aspirasi tersebut secara langsung kepada Jokowi.
BACA JUGA: Keras, Novel Bamukmin Terang-terangan Sebut Ahok Produk Gagal, Tak Layak Pimpin IKN
"Tentu hal itu hak prerogatif Pak Jokowi, kita serahkan Pak Jokowi memilih kepala Otorita IKN terbaik yang dapat menyelesaikan proyek luar biasa ini," ucap Antoni
"Yang jelas saya yang memiliki mata, telinga perasaan menangkap aspirasi kuat masyarakat Kaltim yang inginkan Pak Ahok sebagai kandidat terbaik, dan PSI mendukung hal itu," sambungnya.
Selain berkunjung ke Kaltim guna mendengar aspirasi masyarakat, kedatangan DPP PSI juga sebagai bentuk persiapan diri menyongsong Pemilu 2024 mendatang.
Dia pun berharap kepada Ketua DPW PSI Kaltim yakni Novita Rosalina dapat menyiapkan figur-figur milenial terbaik di Kaltim.
"Karena Kaltim sebagai IKN tentunya akan jadi teladan, upaya persiapan menghadapi tahapan Pemilu 2024 menjadi konsentrasi kami," tutupnya. (mcr14/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Adil
Reporter : Arditya Abdul Aziz