Setelah 6.760 Kasus Corona, Jokowi Larang Seluruh Masyarakat Mudik

Selasa, 21 April 2020 – 11:45 WIB
Presiden Joko Widodo bersama dengan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Foto: Fathan Sinaga/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi akhirnya melarang seluruh masyarakat Indonesia mudik ke kampung halaman dalam rangka mencegah penyebaran virus corona.

"Pada rapat hari ini saya ingin menyampaikan, mudik semuanya akan kami larang," kata Jokowi, Selasa (21/4).

BACA JUGA: Jelang PSBB, Ribuan Perantau Pulang Lewat Lima Puluh Kota

Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas dengan tema Lanjutan Pembahasan Antisipasi Mudik melalui video conference bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan para menteri Kabinet Indonesia Maju.

Suami Iriana itu mengeluarkan larangan berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan.

BACA JUGA: Update Corona 21 April 2020: 20 Besar Negara Asia dengan Kasus Terbanyak

"Saya ingin langsung saja, dari hasil kajian-kajian yang ada di lapangan pendalaman di lapangan, dari hasil survei Kementerian Perhubungan disampaikan yang tidak mudik 68 persen, yang tetap bersikeras mudik 24 persen, yang sudah mudik tujuh persen, artinya masih ada angka sangat besar 24 persen lagi," ujar Jokowi.

Presiden pun mengaku tidak ingin mengambil risiko penyebaran COVID-19 lebih luas lagi.

BACA JUGA: Jokowi: Evaluasi dan Perbaiki Pelaksanaan PSBB

"Jadi dari sinilah kemudian saya ingin mengambil sebuah keputusan, setelah larangan mudik ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN sudah kami lakukan pada minggu lalu. Oleh sebab itu saya minta persiapan-persiapan yang berkaitan dengan (larangan mudik) ini mulai disiapkan," tutur Jokowi.

Masyarakat yang tidak mudik pun menurut Jokowi sudah terbantu dengan sejumlah bantuan sosial.

"Bansos sudah mulai dilaksanakan kemarin, pembagian sembako untuk Jabodetabek, Kartu Pra-Kerja sudah berjalan, minggu ini bansos tunai juga dikerjakan," tutur Presiden.

Kebijakan atau larangan mudik buat masyarakat ini keluar setelah situasi COVID-19 di Indonesia hingga Senin (20/4) tercatat ada 6.760 kasus, dengan 747 orang dinyatakan sembuh dan 590 orang meninggal dunia.

Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 16.343 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 181.770 orang.

Kasus positif COVID-19 ini sudah menyebar di seluruh 34 provinsi di Indonesia dengan daerah terbanyak positif yaitu DKI Jakarta (3.097), Jawa Barat (747), Jawa Timur (590), Sulawesi Selatan (370), Jawa Tengah (351), Banten (341), Bali (140), Papua (107), Kalimantan Selatan (96), Sumatera Selatan (89), Sumatera Utara (83). (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler