Setelah Babi, Warga Desa Ini Diresahkan Anjing Liar

Minggu, 15 Februari 2015 – 16:30 WIB

jpnn.com - PANGKALAN BANTENG - Setelah salah satu warga Desa Sungai Bengkuang Kecamatan Pangkalan Banteng nyaris tewas diserang babi hutan alias celeng, kini warga desa tersebut kembali resah dengan maraknya kejadian gigitan anjing.

Seorang balita, Ritar, harus mendapatkan penanganan khusus setelah kaki kirinya digigit anjing, Jumat (13/2) sore. Usai membawa korban ke Puskesmas Semanggang, warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung beramai-ramai memburu dan membunuh anjing yang dikhawatirkan mengidap rabies itu.

BACA JUGA: Tersesat di Gunung Slamet, Pendaki Kirim SMS Minta Bantuan

Alexius, warga desa setempat, mengungkapkan, warga berinisiatif memburu dan membakar anjing yang telah mengigit balita tersebut agar tidak menular ke anjing-anjing sehat lainnya.

”Biasanya anjing yang sudah berani gigit orang itu sudah sakit (rabies). Daripada menular ke anjing yang lain akhirnya kita musnahkan saja,” terang Alexius.

BACA JUGA: BBM Langka, Per Liter Rp 15 Ribu

Dia menambahkan, gigitan anjing terjadi saat orang tua balita tersebut berada di ladang. Sebelumnya, tidak ada tanda-tanda anjing itu akan menggigit korban. ”Anak itu ingin main ke tempat tetanggga, tiba-tiba digigit begitu saja dan langsung kita larikan ke Puskesmas,” lanjutnya.

Sekretaris Desa Sungai Bengkuang Ana mengatakan, kejadian gigitan anjing di desanya bukan kali ini saja. Menurut laporan warga, sudah ada tiga anjing yang diduga terjangkit rabies dan telah dimusnahkan warganya.

BACA JUGA: Tiga Pendaki asal Jogja Hilang di Gunung Slamet

”Kalau dari laporan, di wilayah jalur 4, 5 dan 6 Desa Sungai Bengkuang yang merupakan daerah populasi anjing terbanyak. Sudah ada dua kali kejadian gigitan anjing. Satu di akhir tahun lalu dan satunya lagi yang kemarin,” katanya, Sabtu (14/2) siang.

Ppihaknya berharap, Distanak Kobar turun ke lapangan dan melakukan vaksinasi agar kehawatiran warga akan penyakit rabies bisa tertangani.

”Anjing-anjing yang ada di desa ini selain peliharaan warga, ada juga yang merupakan anjing liar yang tak diketahui darimana asalnya. Kemungkinan anjing milik warga ini tertular rabies juga cukup besar,” katanya.

Sementara itu, dokter Puskesmas Semanggang dr Tommy Mongdong mengungkapkan, balita yang terkena gigitan anjing itu hanya menjalani rawat jalan. Ia mengimbau agar warga lebih waspada terhadap anjing yang ditengarai mengidap rabies.

”Jika mengetahui ada anjing mengidap rabies lebih baik ditangkap dulu, jangan langsung dibunuh. Observasi dulu sekitar satu minggu, jika ada tanda-tanda rabies baru hubungi dinas  terkait agar dilakukan vaksinasi kepada seluruh anjing yang ada di desa setempat,” tegas Tommy. (sla/yit/radar sampit/jos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cara Rampok Gondol Rp 106 Juta di ATM BCA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler