Setelah Baca AD/ART PDIP, Petrus Sebut Dewan Kolonel Lakukan Insubordinasi

Selasa, 08 November 2022 – 22:11 WIB
Petrus Selestinus. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinataor TPDI & Advokad Peradi Petrus Salestinus menilai pembentukan Dewan Kolonel yang diinisiasi oleh sejumlah anggota DPR RI Fraksi PDI-P untuk mendukung Puan Maharani sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, tindakan insubordinasi.

Menurut Petrus, Dewan Kolonel berpotensi memecah belah sesama kader partai berlambang pohon beringin itu.

BACA JUGA: Dicopot dari Jabatan di DPR, Johan Budi Yakin Bukan Gegara Dewan Kolonel

"Mengapa? karena PDIP jauh-jauh hari sudah menyiapkan begitu banyak organ untuk para kader mengaktualisasikan potensinya demi mewujudkan tujuan negara, sesuai dengan visi-misi partai menurut AD-ART," kata Petrus dalam ketetangannya, Selasa (8/11).

Petrus menegaskan pembentukan Dewan Kolonel meskipun mengatasnamakan kepentingan Puan Maharani, patut diduga memiliki agenda terselubung atau sebagai duri dalam daging.

BACA JUGA: Setop Masalah Dewan Kolonel dan Capres, PDIP Genjot Turba Garap Daerah

"Jika membaca AD-ART PDI-P dengan cermat, di sana terdapat banyak organ yang disediakan oleh PDI-P bagi kader-kadernya untuk berkarya, berjuang, mengabdi, mempromosikan diri demi kepentingan partai dan mewujudkan tujuan negara, sesuai dengan visi dan misi partai," ujar Petrus.

Pria asal NTT itu menyatakan ada puluhan organ partai yang terstruktur, disediakan oleh AD-ART, dan disahkan dalam kongres partai.

BACA JUGA: Ganjar Cuma Ditegur, Dewan Kolonel Pendukung Puan Diberi Peringatan Keras

Pada BAB tentang organisasi, kata dia, ditemukan organ, seperti fraksi partai, pusat analisis, dan pengendali situasi, departemen partai, badan partai, badan pertimbangan partai, Badiklat, Bapilu partai, komite partai, komunitas juang, Satgas partai dll.

Namun, Petrus mempertanyakan kader-kader seperti Trimedya Panjaitan dkk enggan mengisi organ-organ partai yang sudah ada seperti komunitas juang atau Satgas dll, yang melembaga dalam struktur DPP PDI-P.

"Lantas, membuat organ ilegal di luar sistem dan berpotensi menjadi insubordinasi di dalam partai," tutur Petrus.

Padahal, lanjut dia, ada puluhan organ tersedia di dalam partai, tetapi dinafikan oleh Trimedya Panjaitan dkk.

"Apakah karena Trimedya dkk merasa sudah terbuang dari struktur, lantas membentuk Dewan Kolonel untuk mencitrakan diri atau mencari muka sebagai kader pejuang?" tanya Petrus.

Petrus Salestinus menyatakan orang jadi berpikir bahwa Dewan Kolonel itu kelak bermetamorfosis menjadi Dewan Jenderal.

"Pada gilirannya menjadi kekuatan pembangkang yang destruktif untuk menyudutkan kader yang satu terhadap yang lain, semoga saja tidak," pungkas Petrus Salestinus. (cr3/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler