jpnn.com - TRUMON – Warga di tiga gampong di Kecamatan Trumon Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, mengalami krisis air bersih setelah banjir bandang menerjang kawasan tersebur. Warga terpaksa menampung air yang disuplai mobil pemadam kebakaran (Damkar) dan PDAM menggunakan ember di depan rumah.
“Saat ini kami kesulitan air bersih bang. Jangankan untuk mandi dan nyuci, untuk minum saja kewalahan, begitupun keperluan untuk berwudhu. Instalansi air yang kami buat secara pribadi untuk rumah masing-masing hancur dihantam banjir. Air bersih yang disuplai mobil pemadam dan PDAM tidak berkecukupan,” ujar Muhammad kepada Rakyat Aceh (Jawa Pos Group), Senin (30/11).
BACA JUGA: Miris! Gaji Hanya Rp 300 Ribu Per Bulan, Guru Honorer Jualan Togel
Koordinator search and rescue (SAR) Aceh Selatan, Mey Fendri membenarkan kondisi yang dialami masyarakat gampong Krueng Batee, Gunung Kapo dan Pulo Paya. Warga di sana mengalami krisis air bersih. Sementara 92 rumah yang terimbas bencana banjir sudah dibersihkan dan aktivitas masyarakat mulai normal.
“Persoalan urgen yang harus cepat ditangani pemerintah adalah pengatasi krisis air bersih dan normalisasi sungai serta penggalian dranase. Jika faktor ini tidak segera ditanggulangi maka ancaman banjir dan krisis akan berkepanjangan. Air sungai yang ada di lingkungan tiga gampong dalam kondisi keruh bercampur lumpur pasca banjir bandang kemarin,” ucap Mey Fendri saat dihubungi.
BACA JUGA: Begini Cara KPU Siasati Distribusi Logistik yang Terlambat
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan Erwiandi, S.Sos, M.Si menyebutkan, sejak Sabtu kemarin (28/11) pihaknya mendisitribusikan air bersih ke rumah korban banjir dan rumah ibadah dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam.
“Menanggulangi krisis air bersih bagi korban banjir Trumon Tengah, sejak Minggu (29/11) dilibatkan satu unit mobil tangki PDAM tetap standby di lokasi dan satu unit Damkar sebagai pembantu. Pendistribuasian air bersih dengan dua armada tersebut terus berlanjut hingga suasana krisis air pulih,” terang Erwiandi.
BACA JUGA: Dihajar Aliran Sungai, Jembatan Air Bobo Miring
Penanggulangan yang telah dilakukan, tutur Kalak BPBD Aceh Selatan, menormalisasi aliran sungai Krueng Batee yang berpindah. Penggalian dranase dan pembersihan rumah korban serta pembersihan bongkahan kayu dan lumpur yang menumpuk di lokasi.
Kondisi terkini, warga mulai beraktivitas dan kembali ke rumah masing-masing serta pelaksanaan ibadah di masjid lancar. (mag-58/yud/dir/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Jempol! Ribuan Sapi Disalurkan ke Masyarakat
Redaktur : Tim Redaksi