jpnn.com, BATURAJA - Penemuan mayat laki-laki dalam keadaan tergantung di kebun Rambutan Jalan Dr Soetomo Desa Terusan, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU, Sumsel, Senin (4/4) sekitar pukul 06.00 WIB.
Korban adalah bernama Hadis, 40, warga Jalan Dr Soetomo Desa Terusan, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU.
BACA JUGA: Rumah Penimbunan Solar Bersubsidi Digerebek Polisi, Ya Ampun, Pelaku Tak Disangka
Menurut keterangan saksi, Ariondi, 60, pagi itu tida? berniat ingin mencari kangkung untuk makanan ikan.
Lalu saksi kaget saat tiba di lokasi kejadian, melihat korban tewas gantung diri di kebun rambutan di desa mereka.
BACA JUGA: Polisi Geledah Truk Mencurigakan Tengah Malam, Muatannya Ternyata
Melihat pemandangan yang tak lazim itu Ariondi langsung lari terbirit-birit karena merasa ketakutan.
Segera melaporkan temuannya tersebut ke perangkat desa setempat.
BACA JUGA: Kejadian di Banyuasin, Puluhan Rumah dan Sarang Walet Hangus Terbakar
Sementara Rudi, 39, adik ipar korban menuturkan bahwa Hadis pada Minggu (3/4), sempat berbuka puasa dulu di rumahnya.
Kemudian korban pamit hendak keluar karena ada satu keperluan.
Namun, keesokan harinya Hadis sudah ditemukan tak bernyawa dengan posisi tergantung di kebun Rambutan di desanya.
Rudi mengaku bahwa yang bersangkutan selama ini tidak pernah menceritakan masalah apa pun kepada keluarganya.
“Kami benar-benar kaget dengan ulah nekat korban ini,” tegasnya.
Sementara dari hasil olah TKP yang dilakukan Unit Inafis Sat Reskrim Polres OKU dan Polsek Baturaja Timur, telah ditemukan beberapa barang bukti.
Di antaranya, tali warna hijau berukuran panjang kurang lebih 2 meter, baju warna merah kombinasi abu-abu.
Kemudian, celana pendek warna hijau keabuan dan sepasang sandal warna putih.
“Dugaan sementara korban nekat mengakhiri hidupnya karena frustasi sakitnya tak kunjung sembuh,” kata Kasi Humas Polres OKU AKP Syafaruddin, Senin (4/4).
BACA JUGA: Rumah Penimbunan Solar Bersubsidi Digerebek Polisi, Ya Ampun, Pelaku Tak Disangka
Selanjutnya sekitar pukul 08.40 WIB, mayat korban dibawa keluarganya ke rumah duka. Mereka tidak berkenan untuk dilakukan visum. (*/palpos.id)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahean