Setelah Dipecat KPK, Rasamala Mengisi Waktu di Kampung, Bertani Jagung

Senin, 11 Oktober 2021 – 15:02 WIB
Mantan pegawai KPK Rasamala Aritonang mengeringkan hasil pertaniannya di kampung. Foto: Akun @paijodirajo di Twitter

jpnn.com, JAKARTA - Rasamala Aritonang merupakan salah satu pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disingkirkan melalui mekanisme tes wawasan kebangsaan (TWK).

Setelah dipecat KPK, Rasamala pun mengisi waktu menjadi petani.

BACA JUGA: Warga Surabaya Diimbau Waspada Aksi Perampasan dengan Modus Ini, Korbannya Anak-Anak

Rasamala bukan tidak mau mencari pekerjaan yang relevan dengan bidangnya di ibu kota. Dia hanya ingin kembali ke kampung, mengisi waktu dengan keluarga, sambil bertani jagung.

"Kebetulan keluarga kakek saya di kampung memang petani. Sudah hampir satu bulan saya ikut bantu mereka bertani," kata Rasmala saat dihubungi, Senin (11/10).

BACA JUGA: Final Sepak Bola Putri Papua Vs Jabar PON Dijaga 300 Personel

Mantan Kepala Bagian Perancangan Peraturan dan Produk Hukum pada Biro Hukum KPK itu menjalani pertanian jagung mulai dari menanam, memanen, menjemur, hingga menjual. Aktivitas itu dilakukannya di Desa Parsuratan, Balige, Sumut, 15 menit dari Danau Toba.

"Hasilnya lumayan untuk kehidupan di sana selain dari ternak dan padi," kata dia.

Setiap pagi, Rasamala memberi makan ayam dan bebek ternak. Apabila matahari sudah menyengat, dia mengeluarkan jagungnya untuk dijemur. Namun, dia mengaku masih masih sering mengisi webinar secara daring.

Dia mencontohkan sampai hari ini masih diminta rutin untuk mengisi materi di Sekolah Anti Korupsi (SAKTI) Pontianak. Setiap Jumat sore, pukul 15.00-16.30, biasanya dia rutin mengajar daring.

"Kebetulan untuk semester ini, saya diminta mengajar mata kuliah studi antikorupsi di Fakultas Hukum Universitas Parahyangan," kata dia.

Menjelang malam, Rasamala biasanya mencoba menulis beberapa artikel lepasan untuk dipublikasikan dengan harapan ada media yang tertarik.

Dia mengharapkan pengetahuan dan pengalamannya bisa ikut berkontribusi bagi perubahan. Meski dia menyadari kontribusi itu jauh ketika di KPK.

"Kalau dikampung kehidupan masyarakat sangat komunal,  masyarakat sering bertemu membahasan persoalan mereka, jadi kami dapat info berbagai persoalan mereka dan mendengarkan bagaimana cara mereka menyelesaikan persoalannya, menarik, sih," kata dia.

Dari interaksinya di kampung, Rasamala mendapat inspirasi untuk menyusun penelitian. Kebetulan, dia sedang merampungkan program doktoral.

"Rutinitas baru ini bikin segar pikiran, sambil menyusun rencana untuk tujuan yg baru. Kata salah satu guru saya, hidup itu seperti naik sepeda, anda harus jalan terus tidak boleh berhenti, jika tiba di tujuan yang satu, anda tentukan tujuan selanjutnya, sampai anda tidak bisa lagi mengayuh sepeda," kata Rasamala. (tan/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler