Setelah Ditlantas, Mafia Pendidikan Polri Harus Dibersihkan

Sabtu, 03 Mei 2014 – 10:46 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Sikap Mabes Polri yang melakukan bedol deso atau pembersihan besar-besaran di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan Polda Jatim mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan aksi bersih-bersih Mabes Polri itu harus didukung semua pihak, baik di internal maupun di ekternal Polri.

"Apa yang sudah dilakukan Mabes Polri itu adalah untuk pembenahan kultur dan kinerja pelayanan jajaran lalulintas pasca operasi tangkap tangan yang dilakukan Propam Polri," kata Neta, Sabtu (3/5).

BACA JUGA: Kejagung Jajaki PK Kedua Atas Sudjiono Timan

IPW melihat ada prokontra yang kuat di internal Polri pascaoperasi tangkap tangan dalam dugaan suap di Direktorat Lalulintas Polda Metro dan Polda Jatim tersebut. Prokontra ini makin kuat tatkala Mabes Polri melakukan "operasi sapu bersih dan bedol deso" terhadap perwira-perwira di kedua institusi lalulintas itu.

"Seharusnya prokontra ini tidak perlu terjadi, jika elit-elit Polri menyadari bahwa zaman sudah berubah dan reformasi Polri perlu didorong lebih kencang lagi. Sehingga kinerja dan kualitas pelayanan Polri kian membaik," ujarnya.

BACA JUGA: Operasi Senyap Polisi Penerima Pungli

Menurutnya, pihak-pihak yang menolak pembersihan di tubuh Polri bisa dikatakan sebagai perwira yang antireformasi dan antiperubahan di Polri.

Sebab itu, IPW mengimbau semua pihak agar mendukung dan memberi apresiasi pada penataan dan pembenahan di jajaran Lalulintas Polda

BACA JUGA: Lagi, Asian Agri Bayar Cicilan Denda

Metro dan Polda Jatim. Dengan harapan pembenahan ini akan meningkatkan kualitas pelayanan Polri kepada masyarakat, sehingga aksi percaloan di pelayanan Lalulintas benar benar bisa dihilangkan.

Namun IPW berharap operasi senyap yang dilakukan Mabes Polri dalam rangka pembersihan institusi ini harus dilakukan berkelanjutan dan

konsisten.

Aksi-aksi percaloan SIM dan tembak KTP yang hingga puluhan juta rupiah harus segera dibersihkan. Setelah itu, kata Neta, operasi senyap perlu menyentuh "aksi siram-siram" untuk masuk SPN, Sespim dan Sespati.

Begitu juga aksi mafia proyek yang mengemplang anggaran Polri hingga puluhan miliar rupiah perlu disergap operasi tangkap tangan Mabes Polri.

"Tujuannya agar Polri benar-benar berubah dan tidak hanya jajaran Lalulintas yang menjadi bulan-bulanan operasi senyap," ungkapnya.

Dia menegaskan, IPW siap memberikan data dan informasi tentang mafia proyek dan mafia pendidikan ini. "Jika Mabes Polri benar-benar mau memberantasnya," tuntas Neta. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ical Bertarung Habis-habisan Kalau JK Merapat ke Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler