jpnn.com - JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian mesin bor bawah tanah atau tunnel boring machine (TBM) untuk proyek transportasi massal (Mass Rapid Transit/MRT) Jakarta, di titik Patung Pemuda Senayan (Bunderan Senayan), Jakarta, Senin (21/9).
Dengan kecepatan 8 meter per hari, pengeboran bawah tanah proyek MRT Jakarta ini akan dilaksanakan September hingga Desember 2016. Jokowi memberi nama mesin bor pertama ini Antareja, merujuk pada tokoh pewayangan bawah tanah.
BACA JUGA: Ditanya Maju apa Tidak di Pilgub DKI 2017, Ini Jawaban Tegas Djarot
“Saya ucapkan selamat dan penghargaan tinggi pada pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kita berharap ini proyek selesai, tepat waktu. Saya titip pada Menteri Bappenas (Sofyan Djalil) dan Pak Menhub (Ignasius Jonan), ditindaklanjuti progres selanjutnya yang dari HI menuju ke Kampung Bandan, dan dari timur jangan sampai terlambat,” ujar Jokowi dalam sambutannya di peresmian tersebut.
Menurut rencana, proyek MRT menggunakan empat mesin bor. Dua mesin dipakai untuk mengebor terowongan dari Senayan, tepatnya di bawah patung Api Nan Tak Kunjung Padam (Patung Senayan), Jakarta Selatan, hingga Setiabudi, Jakarta Pusat. Satu mesin lainnya saat ini tengah dalam perakitan.
BACA JUGA: Tiba-tiba Haji Lulung Nongol di Bareskrim
Mesin TBM tersebut menggunakan teknologi earth press balance pertama di Indonesia. Dibuat oleh perusahaan Jepang, mesin ini akan dioperasikan oleh Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya dan Jasa Konstruksi.
Jokowi mengingatkan agar proses proyek MRT disampaikan secara jelas pada masyarakat Jakarta. Ia meminta pengerjaan proyek ini dilakukan secara transparan.
BACA JUGA: Pemprov DKI Targetkan LRT Selesai Dibangun Sebelum Asian Games 2018
“Yang penting hitung-hitungannya dipaparkan kemudian anggaran dari mana, itu yang perlu di-meeting-kan. Tahapan penting MRT harus dikomunikasikan pada masyarakat. Masyarakat Jakarta sudah 26 tahun nunggu, jadi wajar kita tidak sabar menunggu, kapan selesainya,” tandas Jokowi. (flo/jpnn).
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak SD Berkelahi Sampai Tewas, Ini Kata Yenny Wahid
Redaktur : Tim Redaksi