jpnn.com, JAKARTA - Mantan menteri pemuda dan olahraga Roy Suryo ikut berkicau soal keberadaan partai komunis Indonesia, sama seperti Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon.
Di awal kicauannya di Twitter, Roy mengingatkan kontroversi soal PKI pasti akan terus terjadi. Dia kemudian menyebut-nyebut soal ide pembuatan ulang film pengkhianatan G-30S/PKI yang dibuat di era Orde Baru.
BACA JUGA: Ssst...Fadli Zon Berkicau Soal PKI, Ada Apa ya?
"Tweeps, Kontroversi soal PKI pasti akan terus terjadi. Hal ini mirip-mirip dengan yang pernah diwacanakan 3,5th lalu saat ada Ide untuk "Pembuatan Ulang Film 'Pengkhianatan G-30S/PKI" yang dibuat di era Orde Baru," kicau @KRMTRoySuryo2, Senin (25/5).
Pakar telematika ini kemudian mengingatkan untuk tidak melupakan sejarah.
BACA JUGA: Ahmad Basarah Pastikan Tidak Ada Ruang Untuk Kebangkitan PKI
"Sejarah memang tergantung 'Siapa yang ada dibaliknya' tetapi tetap harus JASMERAH," twit @KRMTRoySuryo2.
Roy menyertakan tangkapan layar sejumlah berita dalam kicauannya. Antara lain berita yang mengangkat judul 'Jokowi Usul Film G 30 S/PKI Versi Milenial, Bagaimana Mengemasnya?'.
BACA JUGA: Suka Memborong Saat Lebaran? Simak Kiat Berikut Supaya tidak Boros
Roy pada kicauan sebelumnya juga menyebut soal PKI. Menurutnya, banyak pihak angkat suara hanya gara-gara kicauan terkait peringatan 100 Tahun PKI yang jatuh pada 23 Mei lalu.
"Tweeps, Sekali lagi saya lantang sampaikan bahwa #Pekingese pada keluar & menyalak beramai-ramai. Lagi-lagi hanya soal KuDet yang jelas-jelas sudah Inkracht sebelumnya, bahkan yang meributkan sudah kena Karma-NYA. Semua sebenarnya gara-gara posting "yang tanggal 23/05 100th" sebelumnya, bukan yang kemarin," kicau @KRMTRoySuryo2.
Diketahui, bukan hanya Roy Suryo yang berkicau soal PKI, Fadli Zon lebih dulu berkicau lewat akun @fadlizon.
"Dari dulu PKI anti-Pancasila dan menolak kenyataan Proklamasi 17 Agustus 1945. Proklamasi itu dianggap revolusi yang gagal. Ini monument saksi keganasan PKI," kicau @fadlizon.
Fadli lantas menyertakan foto prasasti dalam kicauannya. Dalam prasasti tersebut terdapat tulisan yang diberi judul 'Akhir Jalan'.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang