Setelah Melihat Video Siti Fadilah Supari dan Deddy Corbuzier, Pak Didik Bilang Begini

Selasa, 26 Mei 2020 – 10:03 WIB
Politikus Partai Demokrat (PD) Didik Mukrianto. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto menilai pemerintah belum terlambat untuk mendengar saran dari mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dalam menangani pandemi Covid-19 yang masih merajalela.

Didik menyampaikan hal itu setelah menyimak perbincangan Siti Fadilah dengan Deddy Corbuzier beberapa waktu lalu, yang berisi edukasi terkait pengalamannya dalam menangani virus SARS, keberaniannya dalam menegakkan kebenaran meskipun harus berhadapan dengan WHO kala itu, serta pencerahan terkait dengan pandemi Covid-19 saat ini.

BACA JUGA: Dukung Deddy Corbuzier dan Siti Fadilah, Arief Poyuono: Jangan Lebay, Bikin Malu Aja

"Ada bijaknya para pemimpin bangsa ini mendengar setiap masukan anak bangsa termasuk Ibu Siti Fadilah Supari dalam kapasitas dan kompetensi serta pengalaman beliau dalam menangani persoalan kesehatan," ucap Didik pada Selasa (26/5).

Sebagai negara besar dan berpenduduk besar pula, kata Didik, seharusnya Indonesia terus aware dengan potensi munculnya konspirasi global yang berbasis bisnis dan komersialisasi penyakit dan virus.

BACA JUGA: Mantan Menkes Siti Fadilah: Kenapa Enggak Pandeminya Dihentikan, Kita Bisa Buat Vaksin Sendiri

"Pemimpin kita harus paham kekuatan bangsa dan tantangannya ke depan. Hanya kemandirian yang basis dan pondasinya kekuatan SDM sendiri yang akan mampu menyelamatkan Indonesia dari berbagai ancaman termasuk potensi konspirasi global," lanjut legislator Partai Demokrat itu.

Apalagi SDM bangsa ini hebat-hebat, dan sudah mampu membuat berbagai temuan obat, vaksin guna menangkal berbagai penyakit dan virus. Di sinilah menurutnya diperlukan kebijaksanaan dari pemimpin negara ini untuk membuat keputusan.

BACA JUGA: Bertemu dengan Mantan Menkes Siti Fadilah, Deddy Corbuzier: Saya Menangis

"Tinggal political will pemimpin kita mau ke mana? Ikut dan menjadi bagian konspirasi global atau mandiri melindungi dan membentengi rakyatnya dari kekejaman konspirasi global? Seharusnya pemimpin yang bijak, melindungi rakyat dan negaranya, tahu mana yang akan dipilihnya. Mudah-mudahan motif ekonomi dan komersialisasi penyakit atau virus bukan yang dipilih," tutur Didik.

Ketua Departemen Hukum dan HAM DPP Demokrat ini mengigatkan prestasi Siti Fadilah yang pernah membatalkan penetapan pandemi SARS Oleh WHO yang disinyalir tidak transparan, dan terbukti, tanpa anti-virus yang direkomendasikan oleh WHO, Indonesia bisa menghentikan penyebaran Virus SARS waktu itu.

Meskipun Siti saat ini berstatus warga binaan, katanya, negara, pemerintah, pemimpin dan pejabat tidak boleh lupa dengan jasa-jasa mantan menteri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut untuk Indonesia bahkan dunia.

"Terlalu picik dan naif apabila ada pejabat yang menistakan itu. Disiplin ilmu dan pengalamannya tidak boleh dimatikan dan dinafikkan hanya karena statusnya. Apalagi bila kita bicara kepentingan yang lebih besar bagi bangsa ini," tandas Didik. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler