jpnn.com, JAYAPURA - Massa pendukung pasangan Erdi Dabi-Jhon Wilil dalam Pilkada Yalimo, Papua masih beraksi. Hingga Kamis (1/7), mereka menutup akses jalan menuju Bandara Elelim.
Aksi tersebut membuat operasional bandara di Yalimo itu menjadi terbatas.
BACA JUGA: Irjen Fakhiri Kerahkan 2 Regu Brimob ke Yalimo Usai Pembakaran Kantor KPU
Kepala Kantor Unit Pengelola Bandar Udara Elelim Genos Imanuel Bless mengatakan sejak insiden pembakaran kantor pemerintahan di Elelim, Selasa (29/6), operasional bandaranya belum normal.
Pada Rabu (30/6) kemarin, bandara itu hanya melayani dua kali penerbangan dari Jayapura. Itu pun untuk mengangkut aparat keamanan.
Kondisi itu berlanjut hingga hari ini. Di mana Bandara Elelim hanya melayani satu penerbangan dari Jayapura.
"Bandara Elelim tidak dipalang, tetapi jalan menuju bandara yang dipalang sehingga aktivitas penerbangan untuk sementara terbatas," kata Genos saat dihubungi.
BACA JUGA: Kabar Duka: Paranormal Mbak You Meninggal Dunia
Sementara itu Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan aksi massa tersebut merupakan luapan kekecewaan terhadap putusan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) yang mendiskualifikasi pasangan Erdi Dabi-Jhon Wilil pada Pilkada Yalimo 2020.
Untuk membantu pengamanan di Yalimo, pihaknya pada Rabu kemarin telah mengirim dua regu Brimob dari Jayapura. Kemudian ditambah satu regu lagi pada hari ini.
Irjen Fakhiri mengaku sudah berkomunikasi dengan Pasangan Calon Nomor Urut 01 Erdi Dabi-Jhon Wilil agar massa pendukungnya tidak lagi melakukan aksi anarkistis.
BACA JUGA: Pendaftaran CPNS 2021 Kejagung, Ada Formasi untuk Lulusan SLTA hingga S2, Cek di Sini
Dia juga akan berkomunikasi dengan pasangan nomor urut 02 Lakius Peyon-Nahum Mabel guna menenangkan situasi. Bahkan, irjen Fakhiri bersama Pangdam XVII Cenderawasih akan berkunjung ke Elelim.
Rencananya dalam kunjungan itu dia membawa serta kedua paslon agar mereka berbicara langsung dengan para pendukung guna meredam emosi massa.
Sebelumnya massa pendukung pasangan Erdi Dabi-Jhon Wilil melakukan pembakaran gedung pemerintahan dan fasilitas umum pascaputusan MK.
Dalam aksi pada Selasa sore tersebut, kantor KPU dibakar massa. Beberapa gedung perkantoran lainnya juga ludes terbakar, di antaranya Kantor BPD Papua Yalimo, Kantor KPU, Bawaslu, dan DPRD Kabupaten Yalimo. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam