jpnn.com, BEIJING - Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menunjukkan kedigdayaannya dalam hal penjelajahan antariksa.
Negeri penganut komunisme tidak hanya berhasil mengirimkan astronaut ke angkasa luar, tetapi juga mampu memulangkannya ke Bumi.
BACA JUGA: Konon Tiongkok Bikin Ratusan Kantor Polisi di Negara Lain, Misinya Terbongkar
Tiga astronaut Tiongkok -Chen Dong, Liu Yang, dan Cai Xuzhe- mendarat di Bumi pada Minggu (4/12) malam setelah berada di stasion ruang angkasa Tiangong selama enam bulan.
Kantor berita Xinhua mengabarkan kapsul yang membawa ketiga astronaut itu mendarat di Gurun Gobi, Tiongkok sebelah utara, pada pukul 20.10 waktu setempat.
BACA JUGA: Kirim Astronaut Lagi, China Makin Terdepan di Luar Angkasa
Para astronaut itu dibawa keluar setelah 40 menit sejak pendaratan kapsul yang membawa mereka. Ketiganya berada dalam kondisi baik dan tampak tersenyum sembari melambaikan tangan mereka.
"Saya sangat beruntung menyaksikan penyelesaian struktur dasar stasiun angkasa luar Tiongkok setelah enam bulan yang sibuk dan memuaskan di antariksa,” ujar Chen Dong yang menjadi komandan dalam misi itu.
BACA JUGA: Tiongkok Kirim Wanita Pertama ke Antariksa
Astronaut lainnya, Lio Yang, mengaku ngebet melihat kerabat dan rekan-rekannya. “Seperti meteor, kami kembali ke pelukan ibu pertiwi,” kata astronaut perempuan itu.
Ketiga antariksawan itu merupakan bagian dari misi Shenzhou-14 yang diluncurkan pada Juni lalu. Setelah tiba di Tiangong, Chen Dong dan dua anak buahnya memantau lima pesawat angkasa luar kiriman Tiongkok merapat, termasuk yang membawa bagian ketiga dari tiga modul stasiun.
Selain itu, ketiga astronaut tersebut juga berjalan di ruang angkasa, menyiarkan lektur dari Tiangong, dan melakukan berbagai eksperimen.
Selanjutnya, tiga astronaut lainnya yang dikirim melalui misi Shenzhou-15 telah menggantikan posisi Chen Dong, Liu Yang, dan Cai Xuzhe di Tiangong.
Shenzhou-15 berhasil merapat ke Tiangong pada Rabu lalu (30/11).
Tiangong merupakan bagian dari rencana resmi Tiongkok hadir secara permanen di Orbit.
Negeri pimpinan Xi Jinping itu membangun Tiangong setelah dikeluarkan dari Stasiun Antariksa Internasional atau International Space Station (ISS).
Tiongkok didepak dari ISS karena Amerika Serikat (AS) menuduh program antariksa Negeri Panda itu berkaitan dengan misi militer Tentara Pembebasan Rakyat, sayap dari Partai Komunis China yang kini berkuasa.
Dengan kedatangan Shenzhou-15, Tiangong memiliki bobot maksimum 100 ton. Tanpa pesawat ruang angkasa itu, Tiangong berbobot 66 ton.
Tiongkok mengirimkan modul pertama kali ke antariksa pada 1998. Bobot modul perdana itu mencapai 465 ton.
Dengan jangka hidup 10-15 tahun, Tiangong bisa menjasi satu-satunya stasiun angka luar yang masih beroperasi jika ISS pensiun pada akhir dekade ini.(Xinhua/AFP/JPNN.com)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi