jpnn.com - JAKARTA - Mendekati waktu pemilu, kemesraan di antara partai-partai anggota koalisi pemerintah alias Sekretariat Gabungan (Setgab) semakin menipis. Pasalnya, saat ini anggota Setgab tengah disibukkan dengan kepentingan politiknya masing-masing.
Hal ini diakui oleh sejumlah petinggi partai yang tergabung di setgab. Salah satunya Ketua DPP PAN Viva Yoga Mauladi. Menurutnya, tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini pemenangan pemilu menjadi kepentingan utama setiap partai anggota setgab.
BACA JUGA: Ribuan Logistik Pemilu Hilang di Tiga Daerah
"Masing-masing anggota koalisi mempunyai agenda dan target politik sendiri. Sehingga, sulit mempertahankan kepentingan bersama," ujarnya saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (6/1).
Anggota Komisi IV DPR ini juga menilai Setgab sudah tidak mampu menjalankan fungsinya lagi. Buktinya, di DPR sering sekali anggota koalisi bersebrangan dengan kebijakan pemerintah. Akibatnya, hubungan antara anggota pun semakin merenggang.
BACA JUGA: PPATK Tunggu Anggota KPU-Bawaslu Laporkan Rekening
"Setgab sebagai wahana komunikasi dan think tank untuk merumuskan agenda bangsa strategis telah gagal menjalankan fungsinya," paparnya.
Dihubungi terpisah, Ketua DPP PKB di DPR RI Marwan Jafar juga mengakui tidak kompaknya Setgab. Namun, menurutnya, hal tersebut lebih disebabkan oleh mekanisme internal Setgab yang tidak mengenal adanya hukuman kepada anggota yang melanggar kesepakatan koalisi.
BACA JUGA: Dana Kampanye tak Jelas Sumbernya, Diserahkan ke Kas Negara
Ia bahkan menuding, kebanyakan anggota Setgab bergabung hanya untuk mendapat kursi di parlemen semata.
"Setgab juga tidak terurus dengan baik. Hanya ketika ada kasus baru menggelar rapat. Komandannya juga enggak jelas," bebernya.
Meski begitu, Marwan menegaskan bahwa PKB akan tetap mematuhi komitmen koalisi yang terdiri dari enam partai tersebut.
"Komitmen itu kami jaga. Kalau yang lain, Anda lihat sendiri lah, pada enggak kompak," cibirnya lagi. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Irit, Kotak dan Bilik Suara dari Kardus
Redaktur : Tim Redaksi