Setiap Sukhoi Dipersenjatai, 72 Bom Aktif Siap Dijatuhkan Seretak

Rabu, 05 Oktober 2016 – 03:40 WIB
Tiga pesawat tempur jenis Sukhoi melakukan manuver diatas Bandara Hang Nadim Batam, Kepri, Selasa (4/10). Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos/jpg

jpnn.com - BATAM - TNI AU telah mempersenjatai skuadron Sukhoi 11 Makassar dengan bom aktif jenis ground destroy dan juga rudal penghancur pesawat. Rencananya, bom berdaya ledak tinggi itu akan ditembakkan dalam latihan pertempuran udara yang digelar besok Kamis (6/10). 

Latihan kali ini tidak main-main karena menggunakan senjata aktif semua. Bahkan TNI AU telah mempersiapkan 72 bom aktif dipasang ke pesawat canggih buatan Rusia tersebut. 

BACA JUGA: Ledakan di RS Siloam Makassar, Teknisi Dimintai Keterangan

"Satu unit pesawat akan dipasang sebanyak 18 bom," kata Komandan Skuadron Sukhoi 11 Makassar, Letkol David Ali Hamzah seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini (5/10). 

Bom yang dipasang itu, memiliki daya ledak yang cukup kuat. Dari penjelasan David, ketinggian daya ledak bom itu sekitar 80 meter, dan bisa menjangkau satu kilometer. Bayangkan bila 72 bom di jatuhkan serentak, daya ledak yang akan di hasilkan cukup besar. 

BACA JUGA: Ini Penyebab Ledakan di RS Siloam Makassar

Nantinya, kata David bom yang dipasang akan menghancurkan sasaran yang telah dibuat. "Sasaran itu kapal, kalau gak salah kapal asing yang tertangkap memasuki area Indonesia," ucapnya.

Ia mengatakan latihan dengan menggunakan senjata asli ini, dilakukan untuk membuat para pilot bisa sedikit merasakan bila terjadi pertempuran yang sebenarnya. Sehingga hal ini meningkatkan kemampuan pilot secara teknik, taktis dan skill. 

BACA JUGA: Blaaar! Ledakan Besar di Rumah Sakit Siloam Makassar

"Selain itu juga dipasang R73," ungkap David. 

R73 adalah rudal digunakan untuk menghancurkan pesawat. Biasanya R73 dipasang bila terjadi kemungkinan perang air to air. "Tapi kami pasang yang imitasi, maksudnya rudal bisa tetap mengunci pesawat lain. Tapi tak akan meledakan pesawat tersebut," ungkap David. 

Untuk melaksanakan latihan puncak yang dijadwalkan pada Kamis depan, skuadron 11 Makassar sudah melakukan latihan tanpa membawa amunisi sebelumnya. "Kami sudah latihan juga, sebelum menggunakan bom yang asli," tutur David. 

Sementara itu Dan Lanud Tanjungpinang Kolonel Pnb Ign Wahyu Anggono mengatakan latihan ini bentuk kesiapan TNI AU dalam menghadapi ancaman yang menganggu stabilitas negara. "Latihan bela negara dan keamanan," ujarnya. 

Selain itu latihan kali ini, bentuk pertanggungjawaban secara profesionalisme tentara terhadap masyarakat. "Latihan saya rasa akan dilakukan secara berkala, terus menerus," pungkasnya. (ska/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkab Flores Barat Minta RS Beri Biaya Kesehatan Murah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler