jpnn.com, PALEMBANG - Warga Palembang dan sekitarnya dalam waktu dekat bisa menikmati sarana transportasi LRT (light rail transit) Sumsel.
Pasalnya, kereta yang memiliki jalur dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II sampai Jakabaring itu mulai dioperasikan 24 Juli mendatang.
BACA JUGA: Fisik Semua Venue Asian Games di JSC 100 Persen Beres
Bahkan, masyarakat diberikan kesempatan menggunakan moda transportasi tersebut secara gratis.
Kasi Angkutan Barang Dirjen Perkeretaapian Kemenhub RI, Supandi, mengatakan, operasional LRT Sumsel bagi masyarakat umum tersebut masih rangkaian uji coba LRT. Namanya uji beban. Kereta akan mengangkut penumpang dengan kapasitas masih terbatas.
BACA JUGA: Bro Saddiq Kagumi Cara Pemerintah RI Siapkan Asian Games
“Penumpangnya dibatasi. Setiap rangkaian trainset hanya akan diisi 400 penumpang, walaupun kapasitasnya bisa sampai 536 penumpang,” ujar Supandi.
Dijelaskan, trainset yang bakal dioperasikan pun juga terbatas. Hanya dua rangkaian trainset yang akan digunakan. Sehingga, waktu tunggu atau headway penumpang setiap stasiun berkisar antara 1-2 jam.
BACA JUGA: Berapa Harga Tarif LRT Sumsel?
“Pengujian ini nantinya berlangsung sampai 31 Juli. Setelahnya transportasi berlangsung normal. Enam trainset akan dioperasikan secara penuh sehingga headway-nya hanya 20 menit. Dalam sehari akan ada 108 kali perjalanan,” katanya.
Ia menuturkan pihaknya gratiskan tiket selama uji coba berlangsung. Masyarakat umum yang akan gunakan jasa LRT Sumsel diberikan tiket gratis yang tersedia di masing-masing stasiun. Sementara untuk atlet dan official Asian Games menggunakan KIR Code.
“Atlet dan ofisial peserta Asian Games nantinya diatur panitia,” ucapnya seraya menuturkan masyarakat juga bisa menggunakan e-money yang dikeluarkan oleh bank.
Operasionalnya pun masih terbatas. Selama pengujian, LRT Sumsel hanya beroperasi mulai dari pukul 08.00 sampai 17.00 WIB. “Kalau normalnya kan sampai penerbangan terakhir,” terangnya.
Dijelaskan, pengujian beban kereta untuk memastikan perjalanan yang ditempuh berlangsung aman tanpa ada kendala.
“Selama ini kan diuji tanpa ada beban. Selain itu, hanya ada beban buatan berupa galon air. Nah, ketika mengangkut penumpang bebannya tentunya akan berbeda. Hasilnya akan dievaluasi setiap saat sehingga ditemukan parameter yang cukup saat beroperasi penuh nantinya,” ungkapnya.
Meski masih masuk rangkaian uji beban, kereta LRT Sumsel sudah memenuhi standar keselamatan dan operasional yang dibutuhkan. “Semuanya sudah sesuai standar dan siap beroperasi. Hanya saja, di sejumlah stasiun masih ada beberapa pekerjaan sehingga belum bisa beriperasi secara penuh,” ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumsel, Nelson Firdaus menuturkan untuk mendukung operasional LRT Sumsel, pihaknya telah menyiapkan angkutan pendukung. Sarana angkutan yang digunakan memanfaatkan angkutan kota yang telah ada seperti bus rapid transit (BRT), angkot dan angkutan online.
“Dishub Kota Palembang telah menyiapkan 8 segmen dari seluruh trayek yang ada untuk menghampiri setiap stasiun LRT,” terangnya.
Dari Dishub Provinsi Sumsel sendiri, telah menyiapkan angkutan luar kota yang nantinya akan berhenti di stasiun LRT Sumsel. Trayek yang disiapkan Prabumulih, Ogan Ilir, Kayuagung, dan Banyuasin.
“Kami menggunakan armada Damri. Untuk kawasan OKI, OI dan Prabumulih akan berhenti di Depo Jakabaring. Sementara untuk jurusan Banyuasin akan berhenti di Stasiun Asrama Haji,” tuturnya.
Nantinya saat beroperasi penuh, masyarakat umum sudah dikenakan tarif sesuai ketentuan pemerintah pusat. “Ongkosnya tidak bisa digabung dengan tarif BRT ataupun tarif lainnya. Sebab sistemnya belum terkoneksi,” pungkasnya. (kos/fad/ce1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Berharap Budaya Antre & Tepat Waktu Terbentuk
Redaktur & Reporter : Budi