jpnn.com, JAKARTA - Ada yang menarik dari pelaksanaan penyerahan surat keputusan rekomendasi DPP Partai Golkar untuk Ridwan Kamil-Daniel Mutaqien sebagai pasangan calon Gubernur Jawa Barat yang diusung, di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (9/11).
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto tiba-tiba saja beranjak meninggalkan ruangan, usai menyerahkan surat rekomendasi dan berfoto bersama dengan Ridwan Kamil-Daniel Mutaqien.
BACA JUGA: Terbit SPDP terhadap 2 Pimpinan KPK, Pengacara Setnov Senang
Padahal rangkaian acara belum selesai lantaran masih akan ada konferensi pers.
Novanto tetap beranjak, meski puluhan awak media yang meliput berusaha mengadang, sekadar meminta konfirmasi terkait beberapa hal perkembangan politik di tanah air belakangan ini.
BACA JUGA: Pekan Depan, Golkar Umumkan Pedamping Rahmat Effendi
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal DPP Golkar Idrus Marham menegaskan Novanto bukan menghindari wartawan.
Bahkan tak ada kaitannya sama sekali dengan beredarnya Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) kasus KTP Elektronik oleh KPK pada beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Polri Akui Ada Sprindik Dugaan Pimpinan KPK Palsukan Dokumen
"Bukan, jadi berdasar rapat pleno, diputuskan bahwa konferensi pers diserahkan oleh juru bicara, yaitu Idrus Marham," kata Idrus.
Menurutnya, Ketua DPR tersebut lebih dulu meninggalkan acara karena ada kesibukan lain yang tak bisa ditinggalkan.
Ketika ditanya lebih lanjut terkait sikap Partai Golkar terhadap beredarnya kabar penerbitan SPDP tersebut, Idrus hanya menyatakan terkait hal tersebut diserahkan ke penasihat hukum Novanto.
"Kami sudah sepakat bahwa hal-hal yang berkaitan dengan kasus hukum yang terkait dengan Pak Setya Novanto, sebaiknya ditanyakan kepada penasihat hukum," pungkas Idrus.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Setnov Klaim SPDP Agus Rahardjo Telah Terbit
Redaktur & Reporter : Ken Girsang