jpnn.com, JAKARTA - Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni setuju dengan pendapat Joko Widodo terkait presiden yang diperbolehkan berkampanye. Menurutnya, hal itu ialah hak yang dimiliki setiap individu.
"Pak Jokowi benar. Presiden dan menteri sebagai tokoh publik adalah warga negara yang punya hak politik untuk mendukung capres dan parpol yang ia suka," ucapnya pada awak media, Rabu, (24/1/2024).
BACA JUGA: Jokowi Isyaratkan Bakal Kampanye, Kaesang: Asal Tak Pakai Fasilitas Negara
Ia menyebut keberpihakan presiden pada capres maupun partai politik bukanlah sebuah dosa.
"Pagarnya adalah tidak mempergunakan fasilitas publik untuk kampanye. Keberpihakan presiden terhadap capres dan parpol bukan sebuah dosa,"
BACA JUGA: Jokowi Mengaku Boleh Berpihak, Mungkin Elektabilitas Prabowo-Gibran Tak Bergerak
Raja lalu mencontohkan Megawati yang di tahun 2004 maju sebagai calon presiden. Mega disebutnya berkeliling Indonesia mengkampanyekan dirinya dan PDIP.
"Tidak ada masalah. Ibu Megawati sebagai tokoh politik ketika itu bisa membedakan dengan baik kapan berlaku sebagai presiden, calon presiden dan ketua umum partai. Ibu Mega saat itu, tampaknya, berhasil tidak mempergunakan fasilitas dan uang negara untuk kampanye," ucapnya.
BACA JUGA: Jokowi Sebut Boleh Berpihak Saat Pilpres, Kaesang: Tanyakan Pilihannya Bapak Siapa
Tak hanya Megawati, ia juga menyebutkan Barack Obama yang mendukung Hillary Clinton sebagai capres dari Partai Demokrat.
Ia juga kembali menegaskan bahwa hal ini bukanlah hal yang perlu dipersoalkan.
"Sekali lagi, ini sebuah praktik yang lazim di dunia politik yang tidak perlu dipersoalkan dan disesalkan," ujarnya.
"Saya kira pernyataan Pak Jokowi ini idealnya beliau follow up dengan memberikan dukungan terbuka kepada paslon nomor 02 dan parpol nomor 15, PSI partai Jokowi. Tidak masalah, tidak berdosa memberikan dukungan politik," tutupnya. (dil/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif