jpnn.com - SEOUL—Di tengah kesibukan kunjungan kenegaraannya di Korea Selatan, Presiden Joko Widodo tetap mengikuti perkembangan Munaslub Partai Golkar. Termasuk terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua Umum partai berlambang beringin tersebut. Tidak ada reaksi khusus Jokowi, sapaan presiden, atas terpilihnya Setnov yang pernah terlibat kasus pencatutan namanya.
"Ini kan wilayahnya Partai Golkar. Siapapun yang terpilih itu merupakan pilihan dari yang memiliki hak suara baik di DPP, DPD, maupun di ormas-ormasnya. Kita hormati pilihan itu," ujar Jokowi, Selasa (17/5).
BACA JUGA: Menpar Tokoh Innovatif BUMN 2016 Versi Majalah BUMN Track
Ditanyakan mengenai kemungkinan masuknya Partai Golkar ke dalam kabinet, Jokowi menegaskan bahwa sampai dengan saat ini belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai hal tersebut.
Ia juga enggan mengomentari pernyataan Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan yang menyebut ketua umum partai tidak bisa merangkap jabatan. Pasalnya, saat ini Setnov juga menjabat sebagai anggota DPR.
BACA JUGA: Waspada ISIS, Cermatlah Menyumbang ke Syria
"Sudah saya sampaikan dengan jelas di pembukaan Munaslub, silakan Pak Luhut telpon-telpon atau mengumpulkan DPD. Pak Jusuf Kalla juga silakan," jawabnya.
Jokowi juga tidak mempermasalahkan keduanya JK dan Luhut yang masih terlibat dalam Munaslub Golkar. (flo/jpnn)
BACA JUGA: BCA Raih Penghargaan di Asian Banker Leadership Achievement Awards
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpinan Ombudsman Ikut Komentari Terpilihnya Novanto
Redaktur : Tim Redaksi