jpnn.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar Drs. H. Setya Novanto Ak, M.M. melakukan Safari Ramadan ke Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien di Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Berikut keterangan resmi Setya Novanto terkait kegiatannya itu.
BACA JUGA: Fadli Zon: Pencabutan Subsidi Listrik Kontraproduktif Bagi Perekonomian
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Hari ini (14/06/2017) saya melakukan Safari Ramadhan ke Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien di Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pimpinan KH. Ir. Miratul Mukminin (Gus Amik).
BACA JUGA: Semarakkan Bazar Ramadan dengan Pentas Kesenian
Saya datang bersama pengurus DPP Partai Golkar, diantaranya Bapak Zainudin Amali (Ketua Bidang Pembangunan Daerah dan Desa), Bapak Satya Yudha (Ketua Bidang Sumber Daya Alam), Bapak Sarmuji (Wakil Sekjen), Bapak Yahya Zaini (Ketua Koordinator Pemenangan Wilayah Jawa Timur), Ibu Nurul Arifin (Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini).
Selain itu, Bapak Gatot Sudjito (Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Golkar Dapil Ponorogo, Magetan, Ngawi, Pacitan, Trenggalek).
BACA JUGA: Hati-Hati, Ada Bahan Baku Kerupuk Mengandung Boraks
Hadir dalam acara tersebut Ketua Harian DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur Bapak Freddy Purnomo, Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur Bapak Sahat Simanjuntak, serta para anggota DPRD Partai Golkar dan Ketua DPD Partai Golkar dari berbagai Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur.
Tiba di pesantren, saya dikalungi Sorban kuning oleh Gus Amik sebagai penanda menjadi Warga Kehormatan. Sebuah kebahagiaan bagi saya bisa bergabung dalam keluarga besar Pesantren Sabilil Muttaqien.
Sebagai ucapan selamat datang, saya dan rombongan disambut kesenian pencak silat dan tarian sufi yang ditampilkan para siswa dan santri.
Kemudian kami diajak melihat berbagai karya para siswa dan santri. Ada motor listrik dengan brand "Take Run", mesin pemotong Ubi, mesin pembuat pelet/makan ikan, dan lain-lain.
Saya langsung mencoba mengendarai motor listrik. Karena merasa kagum dan bangga, saya memesan 10 motor listrik.
Setelah saya pancing, anggota rombongan lain, Pak Satya Yudha juga memesan 10 motor listrik, Pak Yahya Zaini memesan 3 motor listrik, dan Pak Gatot Sudjito memesan 2 motor listrik.
Alhamdulillah, terpesan 25 motor listrik. Ini wujud apresiasi Partai Golkar terhadap karya anak bangsa. Semoga bisa membantu perkembangan para siswa dan santri di pesantren.
Saya mendukung agar berbagai karya tersebut bisa terus dikembangkan hingga menjadi industri besar.
Dalam sambutannya, Gus Amik mengatakan bahwa Pesantren Sabilil Muttaqien yang didirikan pada tahun 1800an, sudah sejak lama punya hubungan yang erat dengan Partai Golkar.
Bahkan bukan sebuah kebetulan jika bendera pesantren sudah sejak lama berwarna kuning, sama seperti bendera Partai Golkar.
Kunjungan saya ke Kabupaten Magetan sekaligus menjadi napak tilas kemenangan Partai Golkar di Jawa Timur pada tahun 1971. Saat itu, Partai Golkar sangat dekat dengan kalangan Nahdliyin dan memiliki 3 simpul kekuatan besar pondok pesantren, salah satunya Pesantren Sabilil Muttaqien.
Berkunjung ke Pesantren Sabilil Muttaqien, rasanya seperti saya pulang ke rumah. Begitu juga sebaliknya, saya selalu membuka pintu Partai Golkar menjadi rumahnya para Kyai dan Ulama, rumahnya umat Islam.
Terlebih saat ini saya telah memiliki Kartu Tanda Anggota Nahdlatul Ulama yang diberikan langsung oleh Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin, disaksikan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirajd.
Sebuah kehormatan dan kebahagiaan bagi saya membawa Partai Golkar lebih dekat lagi dengan kalangan pesantren.
Partai Golkar meneguhkan pesantren sebagai benteng NKRI. Saya mengajak kita semua menyebarkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Islam yang sejuk dan toleran. Islam yang mencintai tanah air.
Di penutup acara, saya memberikan hadiah dan penghargaan kepada para siswa dan santri berprestasi, yaitu Ahmad Munawar (Hafidz Qur'an 30 Juz), Arif Raihan (Finalis Matematika Nalaria & Realistik Tingkat Nasional), Wahyu Saifudin (Juara 1 Lari 10K di Kuala Lumpur, Malaysia), Muhammad Al Faruq (Juara 3 Olimpiade Sains Kuark Nasional).
Indonesia membutuhkan anak-anak muda yang cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia. Semuanya bisa diperoleh dari pendidikan yang bagus, salah satunya di pesantren yang dikenal dengan kultur pendidikan yang menekankan pada kemandirian. Pesantren harus didorong agar bisa terus berinovasi dan berkreativitas.
Kami juga melakukan santunan untuk anak yatim dan dhuafa di lingkungan pesantren. Insya Allah ini membuat perjuangan Partai Golkar selalu dilimpahi keberkahan oleh Allah SWT.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
BACA ARTIKEL LAINNYA... UU Pemda Dinilai Timbulkan Banyak Masalah
Redaktur : Tim Redaksi