Dukungan ini diungkapkan saat menyambut Rhoma di Bandara Radin Inten II dalam rangka menghadiri tablig akbar di Pondok Pesantren Syarif Hidayatullah, Kampung Anaktuha, Surabaya Ilir, Lampung Tengah, Jumat (7/12).
Bak pendemo, puluhan pendukung itu melengkapi diri dengan membawa spanduk dan poster. Mereka juga berteriak-teriak saat menyambut Rhoma. Ketika idola mereka tiba, histeria para penggemarnya pun tak dapat dibendung.
’’Ulama Lampung dan Soneta Fans Club Indonesia (SFCI) Lampung menyatakan dukungan kepada Rhoma sebagai calon presiden 2014,” kata Humas DPP Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut (PAMMI) Surya Aka kepada wartawan.
Salah satu pendukung Rhoma, Ahmad Junaidi Abdillah, menyatakan, sebagai ulama Lampung, ia sangat mendukung pencalonan itu. ”Kami backup habis. Kami mendukung,” kata Junaidi kepada Radar Lampung (Grup JPNN).
Penggemar lainnya, El Hassan Z. Alatas, mengatakan, dukungan konkret untuk Rhoma adalah berbuat semaksimal mungkin. Ia berharap banyak Rhoma menjabat RI 1. ’’Karena Insya Allah akan ada perubahan. Memang berat menghadapi dunia politik. Dengan kekuatan Allah, kenapa tidak bisa?” ungkapnya.
Ia melanjutkan, banyak orang yang tidak mengetahui latar belakang Rhoma selain dari dunia keartisan. ”Banyak yang tidak tahu soal background dan pendidikan Bang Rhoma. Mereka tahunya hanya penyanyi dangdut. Tapi, Bang Rhoma bukan sekadar penyanyi dangdut,” ucap Hassan.
Rhoma sendiri mengapresiasi dukungan itu. Menurut dia, pencalonan sebagai presiden bukan ambisi pribadinya. Tapi, atas desakan para ulama di hampir seluruh Indonesia. ”Jadi, saya tidak boleh menolak. Ini amanat Allah. Kalau ada partainya, saya siap,” kata Rhoma.
Beberapa partai, Ia akui sudah melakukan penjajakan dengannya. Diketahui, Rhoma dan Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar sudah melakukan pertemuan terkait pencapresan. ”PKB sementara. Masih ada beberapa partai yang menghubungi saya. Saya tidak berupaya apa pun. Untuk sosialisasi sebagai capres, saya serahkan kepada umat,” ungkapnya. (dna/mg1/p6/c2/fik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Dinilai Gagal Bangun Karakter Bangsa
Redaktur : Tim Redaksi