Remaja perempuan asal Inggris Shamima Begum yang sekarang masih berada di Suriah dan kewarganegaraan Inggrisnya sudah dicabut juga bukanlah warga negara Bangladesh dan tidak akan diterima bila dipulangkan ke sana.

Demikian pertanyaan Kementerian Luar Negeri Bangladesh mengenai status Shamima yang baru saja melahirkan seorang anak hari Minggu di kamp pengungsian Suriah setelah dia melarikan diri dari Inggris di tahun 2015 untuk bergabung dengan IS.

BACA JUGA: Kombatan ISIS Tak Keberatan Dicabut Kewarganegaraannya di Australia

"Dia adalah warga negara Inggris karena dilahirkan di sana, dan tidak pernah mengajukan diri menjadi warga negara Bangladesh." kata Kementerian Luar Negeri Bangladesh dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu menambahkan bahwa 'prihatin bahwa dia disebut sebagai seseorang yang memiiki dua warga negara yaitu Bangladesh, selain juga negara kelahirannya, Inggris."

BACA JUGA: Pemerintah Thailand Tangani Negosiasi Film Penyelamatan Tim Bola

Berita ini muncul di saat warga sipil mengungsi dalam jumlah besar dari pusat perlawanan kuat IS di Suriah -Baghouz di Suriah Timur - yang memberi pertanda bahwa tempat itu akan jatuh dalam masa sepekan ke depan.

Status warga negara Inggris Shamima Begum dibatalkan oleh Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid hari Senin dengan pertimbangan keamanan nasional.

BACA JUGA: Jejak Pesawat Terbang Berbentuk Tulisan Im Bored Di Angkasa Adelaide

Sebelumnya dalam wawancara dengan media Inggris, Shamina mengatakan dia ingin agar diijinkan pulang ke Inggris untuk bisa membesarkan bayinya.

Di saat Shamima berusaha untuk bisa kembali ke Inggris, ratusan warga sipil sudah meninggalkan wilayah yang dikuasai oleh IS di Suriah Timur.

Iring-iringan turk yang membawa ratusan penduduk sipil telah meninggalkan Baghouz, yang terletak di dekat Sungai Efrat tidak jauh dari perbatasan dengan Irak. Photo: Ratusan anggota kelompok IS diperkirakan masih berada di Baghouz, daerah terakhir yang masih dikuasai kelompok tersebut. (AP: Felipe Dana)

Ini adalah wilayah terakhir yang masih dikuasai oleh IS yang di tahun 2014 menguasai wilayah yang luas antara Suriah dan Irak.

Para wartawan di Baghouz mengatakan menghitung sedikitnya 17 turuk yang melewati koridor kemanusiaan yang digunakan selama beberapa pekan terakhir untuk mengevakuasi warga sipil.

Peremmpuan, anak-anak, dan pria, beberapa diantaranya mengenakan kafayeh, selendang khas yang digunakan pria Arab tampak terlihat berdiri di atas truk yang melaju,

Masih belum jelas apakah ada militan IS yang juga dalam truk-truk tersebut. Photo: Sekitar 20 ribu orang telah meninggalkan Baghouz dalam beberapa pekan terakhir. (AP: ANHA)

Sekitar 300 militan, dan kebanyakan adalah pejuang asing diperkirakan masih berada di kawasan tersebut bersama dengan ratusan warga sipil.

Sekitar 20 ribu warga sipil telah meninggalkan daerah tersebut dalam beberapa pekan terakhir sebelum evakuasi dihentikan minggu lalu ketika kelompok militan menutup jalan masuk ke wilayah yang kecil tersebut.

Bila kota ini dikuasai kembali oleh pejuang Suriah dukungan Amerika Serikat maka ini akan berarti kekalahan terakhir IS, dan memungkinkan Presiden Donald Trump guna menarik pasukan AS dari Suriah Utara.

Namun banyak pihak mengatakan ini bukanlah akhir dari ancaman IS yang masih memiliki bisa melakukan serangan dari sel-sel yang tersebar di Suriah dan Irak.

ABC/Wires

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bentuk Penipuan Untuk Menjebak Turis Di Manca Negara

Berita Terkait