jpnn.com, JAKARTA - Aktor Shandy Sjariff mengaku makin percaya diri setelah menjalani transpalantasi rambut.
Selama ini, dia rupanya memiliki persoalan rambut rontok atau kebotakan sejak empat tahun terakhir.
BACA JUGA: Rambut Rontok Bikin Resah, Atasi dengan 3 Herbal Alami Ini
Masalah tersebut sangat memengaruhi pekerjaannya sebagai figur publik yang dituntut tampil sempurna di depan kamera.
"Pekerjaan aku butuh kerapihan dan rambut yang enak dipandang. Makanya makin merasa gelisah dan enggak nyaman," kata Shandy Sjariff.
BACA JUGA: Cegah Rambut Rontok dengan Mengonsumsi 5 Makanan Ini
Atas saran sang istri, Phylsa Idroes, pemain sinetron “Jodoh Wasiat Bapak 2 ini akhirnya berkonsultasi ke Farmanina Aesthetic & Hair Clinic.
Menurut Shandy, sang istri mengetahui klinik kecantikan yang berfokus pada anti-aging aesthetic itu dari Instagram.
BACA JUGA: Atasi Rambut Rontok dengan 3 Herbal Alami Ini
Dia pun menjalani terapi perawatan rambut rontok dan merangsang pertumbuhan rambut melalui metode platelet rich plasma (PRP) sebanyak lima kali.
"Ternyata saya baru tahu rambut saya mengalami penipisan dan ruang yang kosong," ujarnya.
Pesohor 44 tahun ini berkonsultasi kepada dr Farmanina, M.Bio (AAM) untuk transplantasi rambut di kliniknya kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Nah, PRP itu apa sih?
Dokter Nina, sapaan Farmanina, PRP adalah perawatan yang dilakukan dengan mengambil sedikit darah dari tubuh pasien sendiri.
Darah tersebut diolah dengan mesin khusus. Nantinya, elemen darah yang diambil kaya akan kandungan faktor pertumbuhan.
Namun, proses transplantasi rambut yang dilakukannya menggunakan metode direct hair implantation (DHI) medical yang memberikan hasil sangat baik.
Tingkat keberhasilannya lebih tinggi sekitar 97 persen karena setiap folikel bagus yang dipilih untuk ditanamkan. Konsep lama tingkat keberhasilannya hanya sekitar 50 sampai 60 persen.
"Ini bukan operasi, kami hanya memindahkan jaringan dan akar rambut ke daerah yang terjadi kebotakan," ujar dokter Nina yang mengikuti pelatihan DHI Academy Master Meeting di kota Athena, Yunani. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh