BACA JUGA: Setoran PNBP Bertambah Rp 3,5 Triliun
"Investasi 2008 sebanyak Rp 140 miliar, rinciannya Rp 100 miliar untuk line produksi kulkas yang baru, karena ada permintaan yang besar
BACA JUGA: Honda Genjot Angka Produksi Motor
Investasi tersebut diharapkan menjadi pengganti line produksi produk audio yang telah dihentikan sejak awal tahun lalu.Menurut Irie, pada Februari tahun 2008 SEID mulai menghentikan produksi audionya karena dinilai sudah tidak kompetitif lagi
BACA JUGA: Bank Syariah Belomba Naikkan Nisbah
“Audio kurang diharapkan, maka sejak Februari kita berhenti produksi, lalu kita berinvestasi di mesin cuci sebagai penggantinya,” ungkapnya.Mengenai rencana investasi di tahun 2009, Irie mengaku masih belum bisa merinci lebih lanjut karena sedang fokus menggarap penambahan line produksi untuk kulkas dan mesin cuciNamun begitu, pihaknya berjanji akan mengumumkan rencan inestasinya di tahun 2009“Investasi 2009 belum ada yang konkrit, Perluasan pabrik baru mesin cuci barang kali satu dua bulan lagi akan kita umumkan,” katanya.
Sharp Indoensia saat ini juga telah mencapai produksi 10 juta unit televisiPencapaian ini merupakan hasil produksi sejak tahun 1971 hingga bulan Mei 2008 atau selama 37 tahunProduksi perdana Sharp adalah televisi hitam putih mulai tercatat tanggal 11 Maret 1971 dengan kapasitas produksi sebanyak 1500 unit per bulan“Kami memproduksi 10 juta unit TV, ini kebahagian bagi kami, sebagai bagian hubungan baik Indonesia dengan Jepang,” lanjutnya.
Pada tahun 1975, PT SEID masih bernama PT Yasonta mendirikan pabrik perakitan TV berwarna di IndonesiaMulai sejak itu TV Sharp berwarna resmi diproduksi dengan memiliki tiga ukuran yaitu 18, 20 dan 26 InchiHingga kini kapasitas produksi TV Sharp mencapai 130 ribu unit per bulan“Sharp Indonesia didukung oleh 700 orang karyawan atau hampir 19 persen dari total karyawan diseluruh Indonesia sebanyak 3.740 orang karyawan,” jelasnya. (wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasar Otomotif Turun
Redaktur : Tim Redaksi