Bank Syariah Belomba Naikkan Nisbah

Jumat, 12 September 2008 – 11:38 WIB
JAKARTA - Mengimbangi laju deposito bank-bank konvensional, bank syariah mengerek nisbah (bagi hasil) simpanannyaSiasat ini dilakukan untuk mencari jalan menghimpun dana masyarakat di tengah seretnya likuiditas.  Dirut PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Yuslam Fauzi mengatakan, likuiditas di pasar memang kering

BACA JUGA: Pasar Otomotif Turun

”Namun, ketatnya likuiditas ini masih bisa diatasi,” ujarnya usai buka bersama, Kamis (11/9)


Namun, anak usaha PT Bank Mandiri Tbk itu tetap mengerek nisbah depositonya untuk menjaga loyalitas nasabahnya agar tak berpaling ke bank konvensional

BACA JUGA: Antam Kaji Relokasi ke Sidoarjo

”Awal bulan ini sudah naik sekitar satu persen,” terangnya
Dia menambahkan, semula nisbahnya ekuivalen dengan 8-9 persen kini dinaikkan menjadi 10 persen

BACA JUGA: Pemerintah Optimis Target Tujuh Juta Wisman Tercapai

Dia berharap, langkah tersebut juga mampu meningkatkan nasabah BSMPer Juli 2008, DPK perseroan yelah mencapai Rp 14,25 triliun 

Kepala Unit Usaha Syariah Bank Danamon Achmad KPermana mengemukakan, menaikkan nisbah adalah jalan bagi industri bank berbasis hukum Islam itu untuk menghimpun dana nasabah"Kita tahu likuiditas sedang seret, jadi memang harus pandai-pandai mencari solusi," ujarnya kemarin

Dia mengatakan, di tengah likuiditas masyarakat yang seret, bank syariah mesti bersaing dengan bank konvensional yang berani memasang bunga simpanan sangat tinggi, hingga di atas 12 persenKarena itu, sambung dia, menjadi wajar jika bank-bank syariah mengerek nisbah bagi hasilnya karena terimbas perang bunga di bank konvensionalJika tidak, nasabah-nasabah bank syariah akan lari ke bank konvensional"Ya harus diakui kalau ada banyak nasabah bank syariah yang menjadikan bank konvensional sebagai acuan," tuturnya.

Di Bank Danamon Syariah, tutur dia, nisbah untuk deposito sudah dinaikkan sejak awal bulan iniDari semula ekuivalen dengan 7-8 persen, menjadi 9,5 persen"Kenaikan ini untuk menjaga nasabah-nasabah yang sudah lama bersama kami," katanya.

Aksi bank syariah diakuinya tidak segencar bank konvensional dalam mengerek bunga simpanan"Maklum saja, kebutuhan pembiayaan kita juga tidak sebesar bank syariah," tuturnya.

Saat ini, DPK Danamon Syariah mencapai Rp 800 miliar, dengan aset Rp 1,1 triliun"FDR kita 80 persen," kata Achmad
Terpisah, Kepala Unit Syariah Bank Permata Adrian Gunadi mengatakan, pihaknya telah menaikkan nisbah simpanannyaNamun, dia tidak khawatir dengan aksi jor-joran bunga deposito di bank konvensional"Secara umum likuiditas kita masih amanKita sudah menjalin komitmen jangka panjang dengan nasabah sebelum ramai-ramai perang bunga di bank konvensional," terangnya kemarin.

Di Permata Syariah, nisbah deposito sudah dikerek sejak Juni lalu, dari semula ekuivalen dengan 8 persen menjadi 9 persen”Ini untuk me-maintain nasabah yang sudah adaSebab, nasabah bottom line-nya tetap bank konvensional,” tuturnya

Pada bagian lain, seperti banyak diprediksi, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menaikkan tingkat bunga penjaminan sebesar 50 basis poin menjadi 9,25 persen untuk simpanan dalam bentuk rupiah di bank umumLangkah ini dilakukan karena diproyeksi tingkat bunga yang ditawarkan perbankan dalam bulan-bulan mendatang akan meningkat"Rapat Dewan Komisioner LPS hari ini menetapkan tingkat bunga wajar simpanan program penjaminan  periode 15 September 2008 sampai dengan 14 Januari 2009 naik 50 basis poin," ujar Pjs Ketua LPS Firdaus Djaelani

Sedangkan untuk penjaminan dalam dolar AS di bank umum naik 3,50 persenKemudian, simpanan dalam rupiah di BPR (Bank Perkreditan Rakyat) naik menjadi 12,75 persenFirdaus menambahkan, beberapa bulan kedepan tingkat bunga yang ditawarkan oleh bank akan naik seiring dengan relatif ketatnya likuiditas di pasarSelain itu adanya indikasi ekspektasi tingkat inflasi yang masih tinggi berkenaan datangnya ramadhan, lebaran, natal dan tahun baru menyebabkan LPS menyesuaikan tingkat bunga penjaminan

Ekonom Senior BNI Ryan Kiryanto mengatakan, perang bunga antarbank memang kian terbukaKenaikan suku bunga acuan BI rate ke level 9,25 persen melegitimasi bank-bank untuk mengerek bunga dana simpanannyaBahkan, ada bank pelat merah yang berani menawarkan bunga deposito di atas 12 persen"Deposito menjadi instrumen yang sangat menarik dibandingkan instrumen investasi lainnya," ujarnyaTak aneh jika penyerapan ORI 005 yang baru saja dilempar ke pasar meleset dari target pemerintahORI 005 yang bertenor 5 warsa menawarkan imbal hasil 11,45 persen(eri/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 58.274 Unit Rusun Masuk Pasar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler