Shell Perkuat Jaringan Riteler

Sabtu, 31 Maret 2012 – 09:09 WIB

SURABAYA - Penguasaan pasar (market share) yang masih minim tak membuat PT Shell Indonesia urung ekspansi di pasar bahan bakar minyak (BBM) segmen menengah ke atas. Sebaliknya, kini Shell terus menggenjot performa bisnisnya dengan membidik partner bisnis riteler yang memiliki jaringan luas. Misalnya dengan menggandeng Alfamidi, salah satu jejaring riteler raksasa PT Carrefour Indonesia.
 
Social Performance Manager PT Shell Indonesia Sri Wahyu Endah mengatakan, Shell berkongsi dengan Alfamidi dalam mengembangkan sayap bisnis SPBU Shell. Dalam hal ini, sistem partnership yang digunakan kedua korporasi tersebut adalah Dealer Own Dealer Operate (DODO). "Alfamidi berinvestasi secara keseluruhan termasuk aset. Saat ini Alfamidi menjadi pilot project kami," terangnya.

Sri menyebutkan, Alfamidi masih menjadi satu-satunya partner Shell yang memakai sistem DODO. Shell pun memberikan kebebasan kepada Alfamidi untuk memilih format bisnisnya untuk menarik perhatian konsumen. Misalnya, SPBU yang terletak di daerah Tangerang tersebut, hanya menyasar pangsa pasar sepeda motor. Ini dilakukan supaya konsumen sepeda motor tak perlu antre menunggu konsumen mobil. Sistem tersebut dinilai lebih efektif dan efisien seperti konsep minimarket yang diusung Alfamidi.

"Penyerapannya termasuk bagus dan ramai. Sebab itu, ke depan kami tidak menutup kemungkinan menggandeng riteler besar lain yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia," jelasnya.

Tak hanya menawarkan sistem partnertship DODO, namun Shell juga memiliki sistem partnership Corporate Own Dealer Operate (CODO). Yakni, Shell berinvestasi dalam pengadaan aset fasilitas SPBU Shell, mempersiapkan lokasi, produk, hingga edukasi dan training SDM.

Sementara untuk pengoperasian SPBU dilakukan oleh partner secara independen mewakili perusahaan. Dari keseluruhan SPBU Shell, sistem CODO rupanya masih mendominasi. Terbukti, dari total SPBU Shell saat ini yang mencapai 58 unit, 57 diantaranya merupakan sistem partnership CODO, sementara sistem DODO hanya satu unit.

Sebelumnya, District Manager Downstream Retail PT Shell Indonesia Armita Indradini optimistis dengan sistem partnership tersebut, mendatang pihaknya bisa menjadi pemain pasar yang signifikan. Apalagi, jika belajar dari pasar negara lain terutama dari kebijakan subsidi yang kemungkinan besar bakal semakin dikurangi, maka segmen premium BBM bisa meningkat.

"Kami berani investasi besar dan prepare terlebih dahulu karena ke depannya pasar bakal terbentuk. Kami optimistis bisa bersaing," tuturnya.

Sebagai tambahan informasi, Shell kini memiliki tiga wilayah penempatan tangki timbun minyak, yakni di Jakarta, Gresik, dan Kalimantan. Untuk Jakarta dan Gresik memiliki kapasitas tangki sebesar 75 juta liter yang digunakan untuk kebutuhan ritel dan industri (downstream).

Sedangkan di Kalimantan sebagai kilang minyak atau refinery (upstream). "Minyak kami iimpor dari Bukom, Singapura," ujar Arnita. (gal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... XL Axiata Bagikan Dividen Rp 1,1 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler